Biological hazards include those of

Biological hazards include those of bacterial, parasitic, viral and prion nature. Prions are transmissible particles, devoid of nucleic acid, which become aberrant proteins causing transmissible spongiform encephalopathy (TSE). Important TSEs include sheep scrapie (sheep spongiform encephalopathy), human Creuztfeldt-Jacob Disease (CJD) and its new variant form (nvCJD), and mad cow disease or bovine spongiform encephalopathy (BSE). The latter TSE was detected in cattle in the United Kingdom in the 1980s and it is believed to be the cause of nvCJD in humans. However, measures such as destruction of infected cattle and changes in feeding regimes to exclude reclaimed products/byproducts from sheep or other ruminants have decreased dramatically the incidence of BSE in cattle.

Results (Indonesian) 1:

Bahaya hayati termasuk bakteri, parasit, virus dan prion alam. Prion yang menular partikel, tanpa asam nukleat, yang menjadi menyimpang protein yang menyebabkan menular gila ensefalopati (TSE). TSEs penting termasuk domba scrapie (domba gila ensefalopati), penyakit Creuztfeldt-Yakub manusia (CJD) dan bentuk varian baru (nvCJD), dan sapi gila penyakit atau sapi gila ensefalopati (BSE). TSE kedua dideteksi ternak di Inggris pada 1980-an dan diyakini menjadi penyebab nvCJD pada manusia. Namun, langkah-langkah seperti kehancuran terinfeksi ternak dan perubahan dalam memberi makan rezim untuk mengecualikan reklamasi produk/produk sampingan dari sheep atau ruminansia lainnya telah menurun secara dramatis insiden BSE ternak.

Results (Indonesian) 2:

bahaya biologis termasuk orang-orang dari bakteri, parasit, virus dan prion alam. Prion adalah partikel menular, tanpa asam nukleat, yang menjadi protein yang menyimpang menyebabkan menular spongiform encephalopathy (TSE). TSEs penting termasuk domba scrapie (domba spongiform encephalopathy), manusia Creuztfeldt-Jacob Disease (CJD) dan bentuk varian baru (nvCJD), dan penyakit sapi gila atau bovine spongiform encephalopathy (BSE). Yang terakhir TSE terdeteksi pada sapi di Inggris pada tahun 1980 dan diyakini menjadi penyebab nvCJD pada manusia. Namun, langkah-langkah seperti perusakan ternak yang terinfeksi dan perubahan rezim makan untuk mengecualikan produk reklamasi / produk sampingan dari domba atau ruminansia lainnya telah menurun drastis kejadian BSE pada sapi.