In the sub-Saharan Africa, Minishi-

In the sub-Saharan Africa, Minishi-Majanja (2007) reviewed the efforts of LIS programs for integration of ICT into LIS curricula. It was reported that most schools incorporated new modules to cover ICT in LIS courses. Curriculum developments showed considerable strides in infusing ICT competencies, but teaching appeared to remain theoretical as schools lacked adequate resources for extended practical training. The study reported that a great diversity existed in individual countries in terms of coverage and treatment corresponding to the availability of relevant facilities in respective countries. ICT modules generally covered different application software, intranet, and internet, but the coverage is not uniform across countries and schools. Most ICT modules are offered as core and/or required within the LIS programs. Some aspects of ICT are integrated in other modules.

Results (Indonesian) 1:

Di sub-Sahara Afrika, Minishi-Majanja (2007) ditinjau upaya LIS program untuk integrasi ICT ke LIS kurikulum. Dilaporkan bahwa sebagian besar sekolah dimasukkan modul baru untuk menutupi ICT dalam kursus LIS. Kurikulum perkembangan menunjukkan langkah-langkah yang cukup menyuntikkan kompetensi ICT, tetapi pengajaran tampaknya tetap teoritis sebagai sekolah kekurangan sumber daya yang memadai untuk pelatihan praktis yang diperpanjang. Studi melaporkan bahwa keragaman ada di masing-masing negara dalam hal cakupan dan pengobatan sesuai dengan ketersediaan fasilitas yang relevan di negara masing-masing. ICT modul umumnya tercakup perangkat lunak aplikasi yang berbeda, intranet, dan internet, tapi cakupan tidak seragam di seluruh negara dan sekolah. Kebanyakan ICT modul yang ditawarkan sebagai inti dan/atau diperlukan dalam program LIS. Beberapa aspek ICT yang terintegrasi dengan modul lainnya.

Results (Indonesian) 2:

Dalam sub-Sahara Afrika itu, Minishi-Majanja (2007) mengkaji upaya program LIS untuk integrasi TIK ke dalam kurikulum LIS. Dilaporkan bahwa sebagian besar sekolah dimasukkan modul baru untuk menutupi ICT dalam kursus LIS. Perkembangan kurikulum menunjukkan langkah besar dalam menanamkan kompetensi TIK, tetapi mengajar tampaknya tetap teoritis sebagai sekolah tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk pelatihan praktis diperpanjang. Penelitian ini melaporkan bahwa keragaman ada di masing-masing negara dalam hal cakupan dan pengobatan sesuai dengan ketersediaan fasilitas yang relevan di negara masing-masing. Modul ICT umumnya tertutup perangkat lunak yang berbeda aplikasi, intranet, dan internet, tetapi cakupan yang tidak seragam di seluruh negara dan sekolah. Kebanyakan modul ICT yang ditawarkan sebagai inti dan / atau diperlukan dalam program LIS. Beberapa aspek ICT yang terintegrasi dalam modul lain.