While the earlier studies adopted e

While the earlier studies adopted experimental
designs, we learned two lessons from these. First, our
research design should not impose design decisions (in terms
of patterns) onto our subjects [31]. Second, the architecting
process must be observed in the context of a real, not
artificially constructed development project. The first risk
was mitigated by confronting the experts not directly with
the selected SOA patterns, but rather with design decisions
derived from our pattern language. With this, patterns played
only an indirect role for the observed architecting process.
As for the second risk, the architecture designed in our case
study applies to a large-scale software prototype which is to
be delivered in the context of a European research project;
as such, the architecture is not specific to or was not created
for the purpose of our study alone.

Results (Indonesian) 1:

Saat studi sebelumnya eksperimentalDesain, kami belajar dua pelajaran dari ini. Pertama, kamidesain riset tidak boleh memaksakan keputusan desain (dalam istilahpola) ke subyek kami [31]. Kedua, architectingproses harus diperhatikan dalam konteks nyata, tidakartifisial dibangun proyek. Risiko pertamadikurangi oleh menghadapi para ahli tidak langsung denganpola SOA dipilih, melainkan dengan keputusan desainberasal dari kami pola bahasa. Dengan ini, pola-pola yang dimainkanhanya peran tak langsung untuk proses architecting diamati.Untuk risiko kedua, arsitektur dirancang dalam kasus kamiStudi berlaku untuk prototipe perangkat lunak skala besar yangdisampaikan dalam konteks sebuah proyek penelitian Eropa;dengan demikian, arsitektur tidak spesifik atau tidak dibuatuntuk tujuan penelitian kami sendirian.

Results (Indonesian) 2:

Sementara studi sebelumnya diadopsi eksperimental
desain, kita belajar dua pelajaran dari ini. Pertama, kami
desain penelitian tidak harus memaksakan keputusan desain (dalam hal
pola) ke mata pelajaran kami [31]. Kedua, architecting
proses harus diperhatikan dalam konteks nyata, bukan
artifisial dibangun proyek pembangunan. Risiko pertama
itu diatasi dengan menghadapi para ahli tidak langsung dengan
pola SOA yang dipilih, melainkan dengan keputusan desain
berasal dari bahasa pola kita. Dengan ini, pola bermain
hanya peran tidak langsung untuk proses architecting diamati.
Adapun risiko kedua, arsitektur yang dirancang dalam kasus kami
studi berlaku untuk prototipe perangkat lunak skala besar yang untuk
disampaikan dalam konteks sebuah proyek penelitian Eropa;
seperti, arsitektur tidak spesifik atau tidak dibuat
untuk tujuan penelitian kami sendiri.