the state of corporate governance i

the state of corporate governance in Australia has received media and policy attention in the last eighteen months as the social and financial implications of major corporate collapses come to light. Most prominent in the local financial press have been the investigations of governance irregularities (and allegations of illegal management behaviour) in HIH and OneTel, with supporting roles from companies such as Harris Scarfeand AMP. Overseas players in the unfolding governance drama have included the US corporations Tyco, Enron and Global Crossing.

Results (Indonesian) 1:

keadaan tata kelola perusahaan di Australia telah menerima media dan kebijakan
perhatian dalam delapan belas bulan terakhir sebagai implikasi sosial dan keuangan
dari runtuh perusahaan besar datang ke cahaya. Yang paling menonjol di daerah
pers keuangan telah menjadi penyelidikan penyimpangan tata kelola (dan
tuduhan perilaku manajemen ilegal) di HIH dan OneTel, dengan mendukung
peran dari perusahaan seperti Harris Scarfeand AMP. Pemain luar negeri dalam
drama pemerintahan berlangsung telah menyertakan perusahaan-perusahaan AS Tyco, Enron dan
Global Crossing.

Results (Indonesian) 2:

keadaan tata kelola perusahaan di Australia telah menerima media dan kebijakan
dalam delapan belas bulan terakhir sebagai implikasi sosial dan keuangan
perusahaan besar runtuh datang ke cahaya. Paling menonjol di lokal
dan pers keuangan telah menjadi investigasi dari penyimpangan pemerintahan (dan
dugaan perilaku manajemen ilegal) di HIH dan OneTel, dengan dukungan
peran dari perusahaan seperti Harris Scarfeand AMP. Pemain luar negeri di
Drama pemerintahan terungkap telah memasukkan perusahaan AS Tyco, Enron dan
Global Crossing.