In light of recent allegations of a

In light of recent allegations of accounting fraud at Enron and, in close succession, similar allegations at Tyco, BMY, WorldCom, Xerox, and Merck, among others and so on, it seems to many that insiders have been increasingly using their discretion to mislead outsiders through their financial reporting. A great deal of commentary has attributed such accounting scandals to decaying business morality (New York Times, 20021) or to crumbling corporate social responsibility (CSR hereafter). This explains why leaders in public opinion, and commerce, consumers, and investors have been advocating that businesses should not merely be geared toward profit at the expenses of fulfilling their responsibilities to employees, the society, the environment, and so on.2 In fact, financial transparency and accountability – both as vital to shareholders as they are to employees, customers, communities, and leaders at all levels of
society – are fast becoming principles of CSR that could reduce the extent to which insiders abuse their information advantage over outsiders.

Results (Indonesian) 1:

Dalam terang hari tuduhan akuntansi penipuan di Enron dan, secara berurutan, tuduhan-tuduhan yang serupa di Tyco, BMY, WorldCom, Xerox, dan Merck, antara lain dan sebagainya, tampaknya banyak bahwa orang dalam telah semakin menggunakan kebijaksanaan mereka untuk menyesatkan orang luar melalui pelaporan keuangan mereka. Besar komentar telah dikaitkan seperti skandal akuntansi untuk membusuk moralitas bisnis (New York Times, 20021) atau runtuh tanggung jawab sosial perusahaan (CSR selanjutnya). Ini menjelaskan mengapa pemimpin opini publik, dan perdagangan, konsumen, dan investor telah menganjurkan bahwa bisnis tidak hanya akan diarahkan ke arah keuntungan pada biaya yang memenuhi tanggung jawab mereka kepada karyawan, masyarakat, lingkungan, dan begitu on.2 bahkan, transparansi keuangan dan akuntabilitas – keduanya penting kepada para pemegang saham karena mereka karyawan, pelanggan, masyarakat dan para pemimpin di semua tingkatmasyarakat-cepat menjadi prinsip-prinsip CSR yang bisa mengurangi sejauh mana insiders penyalahgunaan informasi mereka keuntungan lebih dari orang luar.

Results (Indonesian) 2:

Mengingat tuduhan terbaru dari penipuan akuntansi di Enron dan, dalam suksesi dekat, tuduhan serupa di Tyco, BMY, WorldCom, Xerox, dan Merck, antara lain dan sebagainya, tampaknya banyak yang orang dalam telah semakin menggunakan kebijaksanaan mereka untuk menyesatkan luar melalui pelaporan keuangan mereka. Banyak komentar telah dikaitkan skandal akuntansi tersebut untuk membusuk moralitas bisnis (New York Times, 20021) atau runtuh tanggung jawab sosial perusahaan (CSR akhirat). Hal ini menjelaskan mengapa pemimpin dalam opini publik, dan perdagangan, konsumen, dan investor telah menganjurkan bahwa bisnis tidak hanya diarahkan untuk keuntungan pada biaya dari memenuhi tanggung jawab mereka kepada karyawan, masyarakat, lingkungan, dan sebagainya on.2 Bahkan , transparansi dan akuntabilitas keuangan - baik sebagai penting untuk pemegang saham karena mereka adalah untuk karyawan, pelanggan, masyarakat, dan para pemimpin di semua tingkat
masyarakat - cepat menjadi prinsip-prinsip CSR yang dapat mengurangi sejauh mana orang dalam penyalahgunaan informasi keuntungan mereka atas orang luar.