Step threeAbove we only see values

Step threeAbove we only see values for July 2010 through to June 2011 – in the actual analysis we would use the whole available dataset, giving multiple values for each month. We should then average these out (e.g. average the January figures together, then the February etc.) to obtain more reliable seasonal coefficients and smooth out some of the noise in the data.As we are working with ratios, the difference in the absolute values between say October 2008 and October 2012 does not affect the calculation. This can be done using Excels “AVERAGEIF” function:

Results (Indonesian) 1:

Langkah tiga
Di atas kita hanya melihat nilai-nilai untuk bulan Juli 2010 sampai dengan Juni 2011 - dalam analisis yang sebenarnya kita akan menggunakan dataset seluruh tersedia, memberikan beberapa nilai untuk setiap bulan. Kita harus maka rata-rata keluar ini (misalnya rata-rata angka Januari bersama-sama, maka Februari dll) untuk mendapatkan koefisien musiman lebih handal dan kelancaran keluar beberapa kebisingan dalam data.
Seperti kita bekerja dengan rasio, perbedaan dalam nilai absolut antara katakanlah Oktober 2008 dan Oktober 2012 tidak mempengaruhi perhitungan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan Unggul “AVERAGEIF” fungsi:

Results (Indonesian) 2:

Langkah ketiga
Di atas kita hanya melihat nilai untuk 2010 Juli hingga 2011 Juni-dalam analisis aktual kita akan menggunakan seluruh Dataset yang tersedia, memberikan beberapa nilai untuk setiap bulan. Kita kemudian harus rata-rata ini (misalnya rata-rata angka Januari bersama-sama, maka Februari dll) untuk mendapatkan koefisien musiman lebih dapat diandalkan dan kelancaran keluar beberapa kebisingan dalam data.
Seperti kita bekerja dengan rasio, perbedaan nilai absolut antara mengatakan 2008 Oktober dan Oktober 2012 tidak mempengaruhi perhitungan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi "AVERAGEIF" yang unggul: