Moral literacy is the second compon

Moral literacy is the second component of the Tarbiyah curriculum, which focuses on the moral aspect of the child’s development.
The Noble Prophet () said that in order for belief to have real meaning it most be
translated into action. Ultimately, it is how
we treat other people (mu’āmalāt) that
reflects our real beliefs and values (dīn).
The underlying theme and central concepts of this strand of the curriculum are energy, force, power, strength, agency and causality. Related concepts are duality,

Results (Indonesian) 1:

Moral keaksaraan adalah komponen kedua kurikulum Tarbiyah, yang berfokus pada aspek moral perkembangan si anak. Nabi mulia () mengatakan bahwa dalam rangka untuk kepercayaan untuk memiliki arti sebenarnya paling itu diterjemahkan ke dalam tindakan. Pada akhirnya, itu adalah bagaimana kami memperlakukan orang lain (mu'āmalāt) yang mencerminkan keyakinan nyata dan nilai-nilai (dīn). Tema yang mendasari dan konsep-konsep sentral ini Strand kurikulum adalah energi, kekuatan, daya, kekuatan, badan dan kausalitas. Konsep-konsep yang terkait adalah dualitas,

Results (Indonesian) 2:

Melek moral yang merupakan komponen kedua dari kurikulum Tarbiyah, yang berfokus pada aspek moral perkembangan anak.
The Noble Nabi () mengatakan bahwa agar kepercayaan untuk memiliki nyata berarti paling akan
diterjemahkan ke dalam tindakan. Pada akhirnya, itu adalah bagaimana
kita memperlakukan orang lain (mu'amalat) yang
mencerminkan keyakinan kami nyata dan nilai-nilai (din).
Tema yang mendasari dan konsep sentral alur ini kurikulum adalah energi, kekuatan, kekuasaan, kekuatan, lembaga dan kausalitas. Konsep terkait adalah dualitas,