SUE WAS PUZZLED AS TO WHAT COURSE O

SUE WAS PUZZLED AS TO WHAT COURSE OF ACTION TO TAKE. SHE HAD RECENTLY STARTED her job
with a national CPA firm, and she was already confronted with a problem that could affect
her future with the firm. On an audit, she encountered a client who had been treating payments
to a large number, but by no means a majority, of its workers as payments to independent
contractors. This practice saves the client the payroll taxes that would otherwise
be due on the payments if the workers were classified as employees. In Sue’s judgment
this was improper as well as illegal and should have been noted in the audit. She raised the
issue with John, the senior accountant to whom she reported. He thought it was a possible
problem but did not seem willing to do anything about it. He encouraged her to talk to the partner
in charge if she didn’t feel satisfied.
She thought about the problem for a considerable time before approaching the partner in
charge. The ongoing professional education classes she had received from her employer emphasized
the ethical responsibilities that she had as a CPA and the fact that her firm endorsed
adherence to high ethical standards. This finally swayed her to pursue the issue with the partner
in charge of the audit. The visit was most unsatisfactory. Paul, the partner, virtually confirmed
her initial reaction that the practice was wrong, but he said that many other companies
in the industry follow such a practice. He went on to say that if an issue was made of it, Sue
would lose the account, and he was not about to take such action. She came away from the
meeting with the distinct feeling that had she chosen to pursue the issue, she would have created
an enemy.
Sue still felt disturbed and decided to discuss the problem with some of her co-workers.
She approached Bill and Mike, both of whom had been working for the firm for a couple of
years. They were familiar with the problem because they had encountered the same issue when
doing the audit the previous year. They expressed considerable concern that if she went over
the head of the partner in charge of the audit, they could be in big trouble since they had failed
to question the practice during the previous audit. They said that they realized it was probably
wrong, but they went ahead because it had been ignored in previous years, and they knew their
supervisor wanted them to ignore it again this year. They didn’t want to cause problems. They
encouraged Sue to be a “team player” and drop the issue.

Results (Indonesian) 2:

SUE bingung SEBAGAI APA SAJA TINDAKAN UNTUK MENGAMBIL. SHE TELAH MEMULAI BARU pekerjaannya
dengan kantor akuntan publik nasional, dan dia sudah dihadapkan dengan masalah yang dapat mempengaruhi
masa depannya dengan perusahaan. Pada audit, dia bertemu seorang klien yang telah merawat pembayaran
untuk sejumlah besar, tetapi tidak berarti mayoritas, pekerja sebagai pembayaran untuk mandiri
kontraktor. Praktek ini menyimpan klien pajak gaji yang seharusnya
jatuh tempo pada pembayaran jika pekerja diklasifikasikan sebagai karyawan. Dalam penilaian Sue
ini tidak tepat serta ilegal dan harus dicatat dalam audit. Dia mengangkat
masalah dengan John, akuntan senior untuk siapa dia melaporkan. Dia pikir itu mungkin
masalah tetapi tampaknya tidak bersedia untuk melakukan apa-apa tentang hal itu. Dia mendorong dia untuk berbicara dengan mitra
yang bertanggung jawab jika dia tidak merasa puas.
Dia berpikir tentang masalah untuk waktu yang cukup sebelum mendekati mitra dalam
biaya. Kelas-kelas pendidikan profesional berkelanjutan yang ia terima dari majikannya menekankan
tanggung jawab etis yang dia punya sebagai CPA dan fakta bahwa perusahaannya mendukung
kepatuhan terhadap standar etika yang tinggi. Hal ini akhirnya terpengaruh untuk mengejar masalah ini dengan mitra
yang bertanggung jawab atas audit. Kunjungan ini adalah yang paling tidak memuaskan. Paul, mitra, hampir dipastikan
reaksi awal bahwa praktek itu salah, tapi ia mengatakan bahwa banyak perusahaan lain
di industri mengikuti praktik seperti itu. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa jika masalah itu terbuat dari itu, Sue
akan kehilangan account, dan ia tidak akan mengambil tindakan tersebut. Dia datang jauh dari
pertemuan dengan perasaan berbeda yang dia memilih untuk mengejar masalah, dia akan menciptakan
musuh.
Sue masih merasa terganggu dan memutuskan untuk membahas masalah dengan beberapa rekan-rekan kerjanya.
Dia mendekati Bill dan Mike, keduanya telah bekerja untuk perusahaan selama beberapa
tahun. Mereka yang akrab dengan masalah karena mereka telah mengalami masalah yang sama ketika
melakukan audit tahun sebelumnya. Mereka menyatakan keprihatinan yang cukup bahwa jika dia pergi
kepala mitra yang bertanggung jawab atas audit, mereka bisa berada dalam kesulitan besar karena mereka telah gagal
untuk mempertanyakan praktek selama audit sebelumnya. Mereka mengatakan bahwa mereka menyadari itu mungkin
salah, tapi mereka pergi ke depan karena telah diabaikan dalam tahun-tahun sebelumnya, dan mereka tahu mereka
pengawas ingin mereka mengabaikannya lagi tahun ini. Mereka tidak ingin menimbulkan masalah. Mereka
didorong Sue menjadi "pemain tim" dan drop masalah.