The disarray in the Republican Part

The disarray in the Republican Party is unprecedented, experts say, and it is unclear how the party can — or ever will — reunify after the presidential election.

The discord in the party come as more GOP leaders broke with Donald Trump in the wake of the release of a 2005 recording in which he is overheard making lewd and vulgar comments about how he makes moves on women, which has damaged his already beleaguered campaign.

Ryan Williams, a Republican strategist and former aide to Mitt Romney who has not supported Trump, predicts that Trump will lose the presidential election and, "unfortunately, hurt several" down-ballot Republicans.

Beyond that, it's difficult to predict what will happen after Nov. 8, especially when it comes to Trump's next moves, Williams said.

Results (Indonesian) 1:

Berantakan dalam Partai Republik belum pernah terjadi sebelumnya, para ahli mengatakan, dan tidak jelas bagaimana Partai dapat — atau pernah akan — menyatukan kembali setelah pemilihan Presiden.Perselisihan dalam partai datang sebagai lebih banyak pemimpin GOP pecah dengan Donald Trump di bangun dari rilis rekaman 2005 di mana dia adalah mendengar membuat cabul dan vulgar komentar tentang bagaimana dia membuat bergerak pada wanita, yang telah rusak sudah terkepung kampanye.Ryan Williams, Republik strategi dan mantan asisten Mitt Romney yang tidak didukung Trump, memprediksi bahwa Trump akan kalah dalam pemilihan Presiden dan, "Sayangnya, sakit beberapa" turun-suara Partai Republik.Selain itu, sangat sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi setelah tanggal 8 November, terutama ketika datang ke truf berikutnya bergerak, kata Williams.

Results (Indonesian) 2:

Berantakan di Partai Republik belum pernah terjadi sebelumnya, para ahli mengatakan, dan tidak jelas bagaimana partai bisa - atau yang akan -. Menyatukan kembali setelah pemilihan presiden

yang perpecahan di partai datang sebagai lebih pemimpin GOP pecah dengan Donald Trump di bangun dari rilis rekaman tahun 2005 di mana ia mendengar membuat cabul dan vulgar komentar tentang bagaimana ia membuat bergerak pada perempuan, yang telah merusak kampanye sudah terkepung itu.

Ryan Williams, ahli strategi Partai Republik dan mantan ajudan Mitt Romney yang tidak didukung Trump, memprediksi bahwa Trump akan kehilangan pemilihan presiden dan, "sayangnya, sakit beberapa" down-suara Partai Republik.

Di luar itu, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi setelah 8 November, terutama ketika datang ke langkah selanjutnya Trump, kata Williams.