The second level, kanteki, is consi

The second level, kanteki, is considerably different. The kanteki arrow does not just hit the target, it pierces it. Originally, this was the method of the warrior archer who saw his target as a potential adversary. This type of shooting cannot be obtained through technical expertise alone; it requires an intensity that must come from somewhere deep within the archer himself . the kanteki archer is disciplined and well trained . he has, for the most part, mastered the physical skills of shooting and concentrates instead on the more obscure internal aspects, such as kiai¬-that peak moment when mind and body unify to create tremendous power- and breath control , which makes for smooth , yet vigorous, shooting.

Results (Indonesian) 1:

Tingkat kedua, kanteki, jauh berbeda. Panah kanteki hanya tidak memukul target, itu menembus itu. Awalnya, ini adalah metode archer prajurit yang melihat target nya sebagai musuh yang potensial. Jenis menembak tidak dapat diperoleh melalui keahlian teknis sendirian; Hal ini membutuhkan intensitas yang harus datang dari suatu tempat jauh di dalam archer dirinya. kanteki archer disiplin dan terlatih dengan baik. Dia telah, untuk sebagian besar, menguasai keterampilan fisik menembak dan berfokus pada aspek internal yang lebih jelas, seperti kiai¬-puncak saat ketika pikiran dan tubuh menyatukan untuk menciptakan kekuatan luar biasa - dan kontrol pernapasan, yang membuat untuk halus, namun kuat, menembak.

Results (Indonesian) 2:

Tingkat kedua, kanteki, jauh berbeda. The kanteki panah tidak hanya mencapai target, ini menembus itu. Awalnya, ini adalah metode pemanah prajurit yang melihat sasarannya sebagai musuh potensial. Jenis pemotretan tidak dapat diperoleh melalui keahlian teknis saja; membutuhkan intensitas yang harus datang dari suatu tempat jauh di dalam pemanah sendiri. pemanah kanteki disiplin dan terlatih. dia, untuk sebagian besar, menguasai keterampilan fisik menembak dan berkonsentrasi hanya pada aspek internal yang lebih jelas, seperti kiai¬-momen puncak ketika pikiran dan tubuh menyatukan menciptakan kekuatan-luar biasa dan kontrol napas, yang membuat untuk kelancaran , namun kuat, penembakan.