People have varied reasons for stud

People have varied reasons for studying kyudo but above all they should use it to refine their character and mold themselves into better human beings. Of course, the practice of kyudo does not in itself guarantee us a more poised or dignified manner; that takes dedication and a strong desire for self-improvement. What it can do, though, is create numerous mental and physical challenges and encourages-through the simple etiquette of the ceremony-to meet these challenge with grace and dignity, instead of overreacting in crude displays of negative behavior. If we practice sincerely it isn’t long before we find ourselves acting in a more dignified and graceful manner in our daily lives as well.

Results (Indonesian) 1:

Orang memiliki beragam alasan untuk mempelajari kyudo tetapi di atas semua mereka harus menggunakannya untuk memperbaiki karakter mereka dan membentuk dirinya menjadi manusia yang lebih baik. Tentu saja, praktik kyudo sendiri menjamin kita dengan cara yang lebih siap atau bermartabat; yang membutuhkan dedikasi dan keinginan yang kuat untuk mengembangkan diri. Apa yang dapat dilakukan, meskipun, adalah menciptakan berbagai tantangan mental dan fisik dan mendorong-melalui Etiket sederhana upacara-untuk memenuhi tantangan ini dengan rahmat dan martabat, bukan berlebihan dalam minyak mentah menampilkan perilaku negatif. Jika kita berlatih tulus itu tidak lama sebelum kita menemukan diri kita bertindak dalam cara yang lebih bermartabat dan anggun dalam kehidupan sehari-hari juga.

Results (Indonesian) 2:

Orang-orang memiliki alasan yang bervariasi untuk mempelajari kyudo tetapi di atas semua harus mereka menggunakannya untuk memperbaiki karakter mereka dan membentuk diri menjadi manusia yang lebih baik. Tentu saja, praktek kyudo tidak dengan sendirinya menjamin kita dengan cara yang lebih poised atau bermartabat; yang mengambil dedikasi dan keinginan yang kuat untuk perbaikan diri. Apa yang dapat dilakukan, meskipun, adalah menciptakan banyak tantangan mental dan fisik dan mendorong-melalui etiket sederhana upacara-untuk memenuhi tantangan tersebut dengan rahmat dan martabat, bukan berlebihan dalam menampilkan mentah perilaku negatif. Jika kita berlatih dengan tulus itu tidak lama sebelum kita menemukan diri kita bertindak dengan cara yang lebih bermartabat dan anggun dalam kehidupan kita sehari-hari juga.