Corporate Actions Requiring Shareho

Corporate Actions Requiring Shareh
older Approval in the Anglo-US
Model
The two routine corporate actions requiring
shareholder approval under the Anglo-US model
are elections of directors and appointment of auditors.
Non-routine corporate actions which also
require shareholder approval include: the
establishment or amendment of stock option plan
s (because these plans aff
ect executive and board
compensation); mergers and takeovers; restructurings;
and amendment of the articles of incorporation.
There is one important distinction between th
e US and the UK: in the US, shareholders
do not have the right to vote on the dividend pr
oposed by the board of directors. In the UK,
shareholders do vote on the dividend proposal.
The Anglo-US model also permits shareholde
rs to submit proposals to be included on the
agenda of the AGM. The proposals - known as
shareholder proposals
- must relate to a
corporation’s business activity. Shareholders owning at
least ten percent of a corporation’s total share
capital may also convene an extraordinary
general meeting (EGM) of shareholders.
In the US, the SEC has issued a wide range of
regulations concerning the format, substance,
timing and publication of shareholder proposals. The SEC also regulates communication among
shareholders.

Results (Indonesian) 1:

Aksi korporasi yang memerlukan Sharehremaja persetujuan di Anglo-Amerika Serikat Model Rutin dua tindakan korporat yang membutuhkan persetujuan pemegang saham di bawah model Anglo-Amerika adalah pemilihan Direksi dan penunjukan auditor. Aksi korporasi bebas-rutin yang juga memerlukan persetujuan pemegang saham meliputi: pendirian atau perubahan rencana opsi sahams (karena ini rencana affect eksekutif dan Dewan kompensasi); merger dan pengambilalihan; restrukturisasi; dan perubahan anggaran pendirian. Ada satu perbedaan penting antara the AS dan Inggris: di AS, pemegang saham tidak memiliki hak untuk memilih pada pr dividenoposed oleh Direksi. Di Inggris, pemegang saham memilih proposal dividen. Model Anglo-Amerika juga memungkinkan shareholdeRS untuk menyerahkan proposal untuk dimasukkan pada Agenda RUPS. Proposal - dikenal sebagai pemegang saham proposal -harus berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan. Pemegang saham yang memiliki di setidaknya sepuluh persen dari total saham sebuah perusahaan modal juga mengadakan luar biasa Rapat Umum (RUPSLB) pemegang saham. Di AS, SEC telah mengeluarkan berbagai Peraturan tentang format, zat, waktu dan publikasi proposal pemegang saham. SEC juga mengatur komunikasi di antara pemegang saham.

Results (Indonesian) 2:

Aksi Korporasi Membutuhkan Shareh
Persetujuan tua di Anglo-US
Model
Kedua aksi korporasi rutin yang membutuhkan
persetujuan pemegang saham di bawah Anglo-US
Model. Adalah pemilihan direksi dan penunjukan auditor
aksi korporasi Non-rutin yang juga
memerlukan persetujuan pemegang saham meliputi:
pembentukan atau Perubahan opsi saham rencana
s (karena rencana ini aff
dll eksekutif dan dewan
kompensasi); merger dan pengambilalihan; restrukturisasi;. dan perubahan anggaran dasar Ada satu perbedaan penting antara th e AS dan Inggris: di AS, pemegang saham tidak memiliki hak untuk memilih pada dividen pr oposed oleh dewan direksi. Di Inggris, pemegang saham tidak memberikan suara pada usulan dividen. Model Anglo-Amerika juga memungkinkan shareholde rs untuk mengajukan proposal untuk dimasukkan pada agenda RUPS. Proposal - dikenal sebagai proposal pemegang saham - harus berhubungan dengan kegiatan usaha korporasi. Pemegang saham yang memiliki di setidaknya sepuluh persen dari total saham korporasi modal juga dapat menyelenggarakan luar biasa rapat umum (EGM) dari pemegang saham. Di AS, SEC telah mengeluarkan berbagai peraturan tentang format, substansi, waktu dan publikasi proposal pemegang saham . SEC juga mengatur komunikasi antar pemegang saham.