4.2. Land surface temperature (LST)The LST distributions of 1991 and 2 translation - 4.2. Land surface temperature (LST)The LST distributions of 1991 and 2 Indonesian how to say

4.2. Land surface temperature (LST)

4.2. Land surface temperature (LST)
The LST distributions of 1991 and 2009 are shown in Fig. 3. The mean temperature for individual land
use/land cover is summarized in Table 2. Based on Fig. 3 and Table 2, the lowest and highest radiant
temperature for 1991 are 25.8°C (in the high density tree area) and 30.8°C (in the built-up area)
respectively. Meanwhile, for 2009 the radiant temperatures range between 24.0°C and 38.0°C. The
highest mean temperature is within the built-up area while the lowest is within water bodies. The
implication of urban development by replacing natural vegetation (forest) to built-up surfaces such as
concrete, stone, metal and asphalt clearly can increase the surface radiant temperature. Although there is
significant increase in the built-up areas, the surface temperature is still relatively lower (refer to Fig. 3
(b)). This could be due to the vegetation growth within the study area. On average, over eighteen years of
development, regular matured trees, green parks, and other vegetation in urban area potentially can reduce
urban temperature and its surrounding.
0/5000
From: -
To: -
Results (Indonesian) 1: [Copy]
Copied!
4.2. tanah suhu permukaan (LST)Distribusi LST 1991 dan 2009 ditampilkan dalam Fig. 3. Suhu rata-rata untuk individu tanah/ tanah penutup diringkas dalam tabel 2. Berdasarkan Fig. 3 dan Tabel 2, terendah dan tertinggi radiantsuhu untuk tahun 1991 adalah 25.8° C (di wilayah pohon kepadatan tinggi) dan 30.8° C (di wilayah built-up)masing-masing. Sementara itu, untuk 2009 radiant suhu berkisar antara 24.0° C dan 38.0° C. Thesuhu rata-rata tertinggi adalah di wilayah built-up sementara terendah dalam badan air. Theimplikasi dari pembangunan perkotaan dengan mengganti tumbuh-tumbuhan alami (hutan) ke permukaan built-up sepertibeton, batu, logam dan aspal jelas dapat meningkatkan suhu permukaan berseri-seri. Meskipun adapeningkatan signifikan di wilayah built-up, suhu permukaan masih relatif lebih rendah (Lihat gambar 3(b)). ini bisa disebabkan oleh pertumbuhan vegetasi dalam areal studi. Rata-rata, lebih dari delapan belas tahunpengembangan, biasa matang Taman pohon, hijau, dan vegetasi lainnya di wilayah urban berpotensi dapat mengurangiSuhu kota dan sekitarnya.
Being translated, please wait..
Results (Indonesian) 2:[Copy]
Copied!
4.2. Suhu permukaan tanah (LST)
Distribusi LST tahun 1991 dan 2009 ditunjukkan pada Gambar. 3. Suhu rata-rata untuk lahan individu
tutupan / penggunaan lahan diringkas dalam Tabel 2. Berdasarkan Gambar. 3 dan Tabel 2, terendah dan tertinggi bercahaya
suhu untuk 1991 adalah 25,8 ° C (di daerah pohon kepadatan tinggi) dan 30,8 ° C (di daerah built-up)
masing-masing. Sementara itu, untuk tahun 2009 suhu bercahaya berkisar antara 24,0 ° C dan 38,0 ° C. The
rata suhu tertinggi adalah di wilayah built-up dan terendah dalam badan air. The
Implikasi dari pembangunan perkotaan dengan mengganti vegetasi alami (hutan) untuk built-up permukaan seperti
beton, batu, logam dan aspal jelas dapat meningkatkan suhu permukaan bercahaya. Meskipun ada
peningkatan yang signifikan di daerah built-up, suhu permukaan masih relatif rendah (lihat Gambar. 3
(b)). Hal ini bisa disebabkan oleh pertumbuhan vegetasi dalam wilayah studi. Rata-rata, lebih dari delapan belas tahun
pembangunan, pohon matang biasa, taman hijau, dan vegetasi lain di daerah perkotaan berpotensi dapat mengurangi
suhu perkotaan dan yang sekitarnya.
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: