High‐resolution three dimensional s

High‐resolution three dimensional structure analysis by X‐ray diffraction requires large, well‐ordered, single crystals. The crystallisation of nucleic acids has become the limiting step in their structural analysis by X‐ray crystallography. Nucleic acids may be isolated from native sources or synthesised chemically or enzymatically. Purification to homogeneity may be achieved by thin layer chromatography, polyacrylamide gel electrophoresis, column chromatography or combinations of these methods. Approaches to crystallisation have included batch methods, dialysis, evaporation, interface diffusion and vapour diffusion. The most widely and successfully used technique is hanging‐drop vapour diffusion. Sparse matrix screening has allowed exploration of the vast crystallisation space with the limited amount of nucleic acid available. Developments in synchrotron radiation and cryocrystallography have allowed use of smaller crystals for structure determination. High‐throughput robotic crystallisation uses less material thus allowing more crystallisation experiments from a given amount of deoxyribonucleic acid (DNA) or ribonucleic acid (RNA).

Results (Indonesian) 1:

High‐Resolution tiga dimensi struktur analisis oleh X‐ray Difraksi memerlukan besar, well‐ordered, kristal tunggal. Kristalisasi dari asam nukleat telah menjadi langkah membatasi dalam analisis struktural mereka oleh X‐ray kristalografi. Asam nukleat dapat diisolasi dari sumber asli atau disintesis kimia atau enzimatik pada. Pemurnian untuk keseragaman dapat dicapai dengan kromatografi lapis tipis, polyacrylamide Elektroforesis, Kromatografi kolom atau kombinasi dari metode ini. Pendekatan untuk kristalisasi telah memasukkan batch metode dialisis, penguapan, antarmuka Difusi dan uap difusi. Teknik paling luas dan berhasil digunakan adalah hanging‐drop uap difusi. Jarang matriks skrining telah memungkinkan eksplorasi ruang luas kristalisasi dengan jumlah terbatas asam nukleat yang tersedia. Perkembangan Sinkrotron radiasi dan cryocrystallography telah memungkinkan penggunaan kristal kecil untuk penentuan struktur. High‐throughput robot kristalisasi menggunakan kurang bahan sehingga memungkinkan lebih banyak percobaan kristalisasi dari jumlah tertentu asam deoksiribonukleat (DNA) atau Asam ribonukleat (RNA).

Results (Indonesian) 2:

Resolusi tinggi tiga dimensi analisis struktur dengan difraksi sinar X-ray membutuhkan besar, baik-memerintahkan, kristal tunggal. Kristalisasi asam nukleat telah menjadi langkah pembatas dalam analisis struktural mereka dengan X-ray kristalografi. asam nukleat dapat diisolasi dari sumber asli atau disintesis secara kimia atau enzimatik. Pemurnian untuk homogenitas dapat dicapai dengan kromatografi lapis tipis, elektroforesis gel poliakrilamida, kromatografi kolom atau kombinasi dari metode ini. Pendekatan untuk kristalisasi telah memasukkan metode batch, dialisis, penguapan, difusi antarmuka dan difusi uap. Teknik yang paling banyak dan berhasil digunakan adalah tergantung-drop difusi uap. skrining matriks jarang telah memungkinkan eksplorasi ruang kristalisasi luas dengan jumlah terbatas asam nukleat yang tersedia. Perkembangan radiasi sinkrotron dan cryocrystallography telah memungkinkan penggunaan kristal kecil untuk penentuan struktur. -Throughput tinggi kristalisasi robot menggunakan lebih sedikit bahan sehingga memungkinkan lebih banyak percobaan kristalisasi dari jumlah yang diberikan asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA).