Based on Figure 1, Jamkesmas was a

Based on Figure 1, Jamkesmas was a social security health programs in Indonesia for the poor and near-poor before 2014. The program was managed by the Ministry of Health with the target of the poor and near-poor, whereas the government pays a premium of Rp 6,500 per capita per month. BPJS Health expected to compensate the shortcomings of existed social security programs (Jamkesmas) for the poor and near-poor. Government contribution for the poor is Rp 19,225 per capita per month which is higher than government contribution for Jamkesmas. Aside the increasing usage of healthcare facilities, it is also expected to improve healthcare quality received by the poor and near-poor.
2. Discussion
Since 2014 is the initial year of BPJS Health implementation, it is important to study the achievements throughout the first year, primarily for premium assistance beneficiaries (PBI/ Penerima Bantuan Iuran). First year achievements can be used as a baseline for performance improvement for the year after towards the universal healthcare in 2019. However, there are only limited studies conducted on the impact of changes in the social security scheme (from Jamkesmas to BPJS Health) for the poor and near-poor. Therefore, this study is an attempt to fill the gap in question. The problems of this study are as follows: 1. Does the implementation of the BPJS Health for PBI already in line with target for the poor and near-poor? 2. Does the implementation of the BPJS Health for PBI give more open access to healthcare facilities for the poor and near-poor?
3

Results (Indonesian) 1:

Berdasarkan gambar 1, Jamkesmas adalah program kesehatan jaminan sosial di Indonesia bagi masyarakat miskin dan hampir miskin sebelum tahun 2014. Program ini dikelola oleh Departemen Kesehatan dengan target masyarakat miskin dan hampir miskin, sedangkan pemerintah membayar premi Rp 6.500 per kapita per bulan. BPJS kesehatan diharapkan untuk mengkompensasi kekurangan dari program ada jaminan sosial (Jamkesmas) pada masyarakat miskin dan hampir miskin. Pemerintah kontribusi bagi masyarakat miskin adalah Rp 19,225 per kapita per bulan yang lebih tinggi dari pemerintah kontribusi untuk Jamkesmas. Samping peningkatan penggunaan fasilitas kesehatan, hal ini juga diharapkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan yang diterima oleh masyarakat miskin dan hampir miskin. 2. pembahasan Karena 2014 tahun awal penerapan BPJS Kesehatan, sangat penting untuk belajar prestasi sepanjang tahun pertama, terutama untuk penerima bantuan premium (PBI / Penerima Bantuan Iuran). Tahun pertama prestasi dapat digunakan sebagai dasar untuk perbaikan kinerja untuk tahun setelah terhadap kesehatan universal di 2019. Namun, ada hanya terbatas pada studi yang dilakukan pada dampak perubahan dalam skema jaminan sosial (dari Jamkesmas kepada BPJS kesehatan) untuk masyarakat miskin dan hampir miskin. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan upaya untuk mengisi celah yang bersangkutan. Masalah dari studi ini adalah sebagai berikut: 1. tidak pelaksanaan BPJS kesehatan untuk PBI sudah sesuai dengan target untuk masyarakat miskin dan hampir miskin? 2. Apakah pelaksanaan BPJS kesehatan untuk memberikan PBI lebih membuka akses ke fasilitas kesehatan untuk masyarakat miskin dan hampir miskin? 3