(4) Fine, because one reason is, Mo

(4) Fine, because one reason is, Mount Airy was, you know, always had black and white. I mean, y’know the whites, if they moved, they didn’t move too far. I mean it wasn’t bad, it was still a good neighborhood, it was a neighborhood that never went deep under, y’know, like poverty or despair or whatever. I don’t know. …

Burt’s position was almost the opposite.

(5) I lived among white people all my life. Don’t hate ’em. I don’t like some of ’em, but I don’t hate ’em. Y’know. It was like uh … color doesn’t bother me. But when you walk up in Chestnut Hill, honest to God, if you walk on one side of the street, you get a weird look every time you wanna go… . And people can say that it doesn’t bother them, but it’s bullshit if they say that. Because just somebody jus’ looking at you weird, like you’re a criminal.

The difference in outlook on race relations is reflected in the two friends’ use of Philadelphia phonology, which is immediately evident on listening. Jerome sounds very much like a white Philadelphian; Burt does not. Figure 11 makes this comparison, first showing how Jerome has a clearer separation of tense and lax short-a than Burt does. The lower two diagrams add the mean values for the back upgliding vowels (aw) and (ow). Jerome’s system shows a fronted and raised nucleus for (aw), while Burt’s (aw) is well back of center. Jerome has strongly fronted (ow), but for Burt, (ow) is a back vowel.
In Figure 10, the AAVE speakers indicated by hatched triangles include some
speakers who had extensive interaction with whites—political activists, confidence men, and musicians. Ash and Myhill (1986) found that members of the AAVE group with high levels of cross-racial communication had low levels of absence of verbal and possessive /s/, although they were otherwise fully integrated into African American style and culture. One such speaker is the outlier labeled 4 at 1.26, 1.79 in Figure 10, who shows a strong shift toward the nasal system. He is is Steve P., a musician interviewed in 1981 when he was 28 years old. His profession involved him in continual interaction with people of


different ethnic and linguistic backgrounds. At the time of the interview, he was about to travel to Germany where he had a number of jobs lined up. At one point in the interview, he underlined the advantages of being a black man surrounded by whites:

Results (Indonesian) 2:

(4) Baik, karena salah satu alasannya adalah, Mount Airy adalah, Anda tahu, selalu memiliki hitam dan putih. Maksudku, kau tahu putih, jika mereka pindah, mereka tidak bergerak terlalu jauh. Maksud saya itu tidak buruk, itu masih lingkungan yang baik, itu adalah lingkungan yang tidak pernah pergi jauh di bawah, kau tahu, seperti kemiskinan atau putus asa atau apa pun. Saya tidak tahu. ... Posisi Burt adalah hampir berlawanan. (5) aku hidup di antara orang kulit putih sepanjang hidup saya. Jangan membenci 'em. Saya tidak suka beberapa dari mereka, tapi saya tidak membenci 'em. Kau tahu. Itu seperti uh ... warna tidak mengganggu saya. Tapi ketika Anda berjalan di Chestnut Hill, jujur ​​kepada Allah, jika Anda berjalan di salah satu sisi jalan, Anda bisa melihat aneh setiap kali Anda ingin pergi .... Dan orang-orang bisa mengatakan bahwa itu tidak mengganggu mereka, tapi itu omong kosong jika mereka mengatakan bahwa. Karena hanya seseorang cuma 'melihat Anda aneh, seperti Anda kriminal. Perbedaan pandangan tentang hubungan ras tercermin dalam dua teman' penggunaan Philadelphia fonologi, yang segera jelas pada mendengarkan. Jerome terdengar sangat banyak seperti Filadelfia putih; Burt tidak. Gambar 11 membuat perbandingan ini, pertama menunjukkan bagaimana Jerome memiliki pemisahan yang lebih jelas dari tegang dan lemah pendek daripada Burt tidak. Semakin rendah dua diagram menambahkan nilai rata-rata untuk kembali upgliding vokal (aw) dan (ow). Sistem Jerome menunjukkan inti fronted dan dibesarkan untuk (aw), sedangkan Burt (aw) adalah baik kembali dari pusat. Jerome telah sangat digawangi (ow), tetapi untuk Burt, (ow) adalah vokal kembali. Pada Gambar 10, speaker AAVE ditunjukkan oleh segitiga menetas mencakup beberapa pembicara yang memiliki interaksi yang luas dengan kulit putih-politik aktivis, pria percaya diri, dan musisi. Ash dan Myhill (1986) menemukan bahwa anggota kelompok AAVE dengan tingkat tinggi komunikasi lintas-ras memiliki tingkat rendah adanya verbal dan posesif / s /, meskipun mereka dinyatakan sepenuhnya terintegrasi ke dalam gaya Amerika Afrika dan budaya. Salah satu pembicara tersebut adalah outlier berlabel 4 di 1,26, 1,79 pada Gambar 10, yang menunjukkan pergeseran yang kuat terhadap sistem hidung. Dia adalah Steve P., seorang musisi yang diwawancarai pada tahun 1981 ketika ia berusia 28 tahun. Profesinya dia terlibat dalam interaksi terus-menerus dengan orang-orang dari latar belakang etnis dan bahasa yang berbeda. Pada saat wawancara, ia akan melakukan perjalanan ke Jerman di mana ia memiliki sejumlah pekerjaan berbaris. Pada satu titik dalam wawancara, ia menggarisbawahi keuntungan menjadi seorang pria kulit hitam yang dikelilingi oleh kulit putih: