always intended to be a matter of p

always intended to be a matter of process, as the word
education itself suggests. The Quran always viewed
education more as a process of transformation than
information (even if we Muslims have not always
remembered this). Muslims today must realize anew that
education, first and foremost, is a process of
transformation, more than content and information, and
that the latter is but a means and a tool towards the
former.55
This is so fundamental a principle that the Quran
even derides as jackasses those who merely pile up books
of information without its transformative benefit in their
lives (Quran 62:5).
It is interesting to note that this dichotomy between
information and transformation is reflected even in our
educational nomenclature, both in English and in Arabic.
In Arabic, for example, education is referred to as either
ta’līm (content knowledge) or tarbiyah (transformational
learning), or the combination of the two.56 This dichotomy
is especially critical and insidious because it leads easily to
the bifurcation and separation of learning into theory and
practice, rather than as complementary elements of an
integrated whole. This is why a holistic approach to
Islamic education is so greatly needed.

Results (Indonesian) 1:

selalu dimaksudkan untuk menjadi masalah proses, sebagai firman pendidikan itu sendiri menunjukkan. Al-Quran selalu dilihat pendidikan yang lain sebagai proses transformasi dari (bahkan jika kita tidak selalu memiliki informasi ingat ini). Muslim hari harus menyadari lagi bahwa pendidikan, pertama dan terutama, adalah proses transformasi, lebih dari konten dan informasi, dan bahwa kedua hanyalah alat dan alat ke arah Former.55 Ini adalah sangat fundamental prinsip bahwa Al-Qur'an bahkan derides sebagai bajingan yang hanya tumpukan buku informasi tanpa yang transformatif menguntungkan dalam mereka kehidupan (Quran 62: 5). Hal ini menarik untuk dicatat bahwa ini dikotomi antara informasi dan transformasi tercermin bahkan di kami Pendidikan tata-nama, baik dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, sebagai contoh, pendidikan disebut sebagai baik Ta'līm (konten pengetahuan) atau tarbiyah (transformasi belajar), atau kombinasi dari two.56 dikotomi ini terutama kritis dan berbahaya karena hal itu menyebabkan mudah bifurkasi dan pemisahan belajar menjadi teori dan praktek, bukan sebagai elemen pelengkap terintegrasi seluruh. Inilah sebabnya mengapa pendekatan holistik untuk Pendidikan Islam sangat diperlukan.

Results (Indonesian) 2:

selalu dimaksudkan untuk menjadi soal proses, sebagaimana firman
pendidikan itu sendiri menunjukkan. Quran selalu melihat
pendidikan lebih sebagai proses transformasi dari
informasi (bahkan jika kita umat Islam tidak selalu
ingat ini). Muslim saat ini harus menyadari kembali bahwa
pendidikan, pertama dan terutama, adalah proses
transformasi, lebih dari konten dan informasi, dan
bahwa yang terakhir hanyalah sarana dan alat menuju
former.55
ini sangat mendasar prinsip bahwa Quran
bahkan mengejek sebagai bajingan mereka yang hanya menumpuk buku
informasi tanpa manfaat transformatif dalam mereka
hidup. (Quran 62: 5)
sangat menarik untuk dicatat bahwa dikotomi antara
informasi dan transformasi tercermin bahkan dalam kami
nomenklatur pendidikan, baik dalam bahasa Inggris dan Arab.
dalam bahasa Arab, misalnya, pendidikan disebut sebagai salah
Ta'lim (pengetahuan konten) atau tarbiyah (transformasional
belajar), atau kombinasi dari two.56 dikotomi ini
sangat kritis dan berbahaya karena dapat menyebabkan mudah untuk
bifurkasi dan pemisahan belajar dalam teori dan
praktek, bukan sebagai elemen pelengkap dari
keseluruhan yang terpadu. Inilah sebabnya mengapa pendekatan holistik untuk
pendidikan Islam begitu sangat diperlukan.