Branding is essentially about build

Branding is essentially about building emotional ties between consumer and product.Nearly all the brand communication we experience encompasses just two senses – sight and hearing (print advertising, TV commercials, etc.). Yet the way in which we engage with the world around us uses all five senses: sight, sound, smell, touch and taste. Almost our entire understanding of the world is experienced through our senses. Our senses are our link to memory and can tap right into emotion. In the following the aspects of sensory branding are explained by some examples.
Sight
In some sectors the revolution in sight is already underway. Drinks companies have become expert at using colour to revitalize ageing brands and catch the interest of younger consumers. Gordon’s Gin is a classic example. In 2004, the company took its Sloe Gin out of its trademark emerald green bottle (still used for the Original Gin) and repackaged it in clear

Results (Indonesian) 1:

Merek pada dasarnya adalah tentang membangun hubungan emosional antara konsumen dan produk. Hampir semua merek komunikasi kita mengalami meliputi hanya kedua Indra-penglihatan dan pendengaran (iklan cetak, iklan TV, dll.). Namun cara di mana kita terlibat dengan dunia di sekitar kita menggunakan semua indra five: penglihatan, suara, bau, menyentuh dan rasa. Hampir pemahaman kita seluruh dunia mengalami melalui indera kita. Indra kita adalah link kami ke memori dan dapat memanfaatkan kanan ke emosi. Berikut aspek branding sensorik dijelaskan oleh beberapa contoh.PemandanganDalam beberapa sektor revolusi dalam pandangan yang sudah berlangsung. Minuman perusahaan telah menjadi ahli menggunakan warna untuk merevitalisasi merek penuaan dan menangkap kepentingan konsumen muda lebih. Gordon Gin adalah contoh klasik. Pada tahun 2004, perusahaan mengambil dengan Gin Sloe dari merek dagang Zamrud hijau botol (masih digunakan untuk Gin asli) dan dikemas ulang itu jelas

Results (Indonesian) 2:

Branding pada dasarnya adalah tentang membangun ikatan emosional antara konsumen dan product.Nearly semua komunikasi merek yang kita alami meliputi hanya dua indera - penglihatan dan pendengaran (iklan cetak, iklan TV, dll). Namun cara di mana kita terlibat dengan dunia di sekitar kita menggunakan semua lima indera: penglihatan, suara, bau, sentuhan dan rasa. Hampir seluruh pemahaman kita tentang dunia yang dialami melalui indera kita. Indra kita link kami ke memori dan dapat memanfaatkan tepat ke emosi. Dalam mengikuti aspek branding sensorik dijelaskan oleh beberapa contoh.
Sight
Dalam beberapa sektor revolusi terlihat sudah berlangsung. Minuman perusahaan telah menjadi ahli dalam menggunakan warna untuk merevitalisasi merek penuaan dan menangkap kepentingan konsumen muda. Gin Gordon adalah contoh klasik. Pada tahun 2004,