The nine-dimensional Mahoney, Jerde

The nine-dimensional Mahoney, Jerdee and Carroll (1963, 1965) self-rating measure was employed to evaluate the dependent variable, managerial performance. Brownell (1982a, pp. 17-18) argued that this self-rating scale has the advantage of overcoming the problem of superiors’ tendency “to evaluate on only one cognitive dimension” and the ability to “clearly capture the multidimensional structure of performance without introducing the problem of excessive dimensionality.” Only the score of the overall effectiveness dimension is used to measure managerial performance. Regressing the score of the overalleffectiveness on the scores of the eight subsidiary performance evaluation items provides a coefficient of determination of 0.53 (p ² 0.001) which is close to the expected 0.55 suggested by Mahoney et al. (1965).

Results (Indonesian) 1:

Mahoney, Jerdee, dan Carroll sembilan-dimensi (1963, 1965) diri rating ukuran dipekerjakan untuk mengevaluasi variabel dependen, kinerja manajerial. Brownell (1982a, ms. 17-18) berpendapat bahwa skala ini sendiri nilai memiliki keuntungan dari mengatasi masalah atasannya kecenderungan "untuk mengevaluasi pada hanya satu dimensi kognitif" dan kemampuan untuk "jelas menangkap struktur multidimensi kinerja tanpa memperkenalkan masalah dimensi yang berlebihan." Hanya Skor efektivitas keseluruhan dimensi digunakan untuk mengukur kinerja manajerial. Kemunduran Skor overalleffectiveness pada nilai delapan anak perusahaan kinerja evaluasi item menyediakan koefisien penentuan 0,53 (p ² 0.001) yang berada dekat dengan 0,55 diharapkan yang disarankan oleh Mahoney et al. (1965).

Results (Indonesian) 2:

Sembilan dimensi Mahoney, Jerdee dan Carroll (1963, 1965) mengukur diri Peringkat-dipekerjakan untuk mengevaluasi variabel dependen, kinerja manajerial. Brownell (1982a, hlm. 17-18) mengemukakan bahwa skala penilaian diri ini memiliki keuntungan mengatasi masalah kecenderungan atasan '"untuk mengevaluasi hanya pada satu dimensi kognitif" dan kemampuan untuk "jelas menangkap struktur multidimensi kinerja tanpa memperkenalkan masalah dimensi yang berlebihan. "Hanya skor dimensi keseluruhan efektivitas digunakan untuk mengukur kinerja manajerial. Kemunduran skor dari overalleffectiveness pada skor dari delapan item evaluasi kinerja anak perusahaan menyediakan koefisien determinasi 0,53 (p ² 0,001) yang dekat dengan yang diharapkan 0,55 yang disarankan oleh Mahoney et al. (1965).