Classic interpretations see MSR as

Classic interpretations see MSR as an evidence of children’s knowledge about what they look like (Amsterdam, 1972; Lewis and Brooks-Gunn, 1979; Bischof-Köhler, 1988, 1991), since the child is required to use a mirror to detect a mark covertly placed on her or his nose or cheek. In order to do so, the child has to detect the discrepancy between the mental representation of his or her own body (e.g., cheek without rouge) and the observed

The emerging self


marked mirror image (e.g., cheek with rouge). Therefore, fitting withRochat’s(2003)label,children’smasteryofthistaskataround 18–24 months of age (Amsterdam, 1972; Lewis and Brooks-Gunn, 1979; Asendorpf and Baudonniére, 1993; Nielsen and Dissanayake, 2004) has been regarded as evidence for being able to identify oneself.

Results (Indonesian) 1:

Interpretasi klasik melihat MSR sebagai bukti dari anak-anak pengetahuan tentang apa yang mereka terlihat seperti (Amsterdam, 1972; Lewis dan Brooks-Gunn, 1979; Bischof-Köhler, 1988, 1991), karena anak diperlukan untuk menggunakan cermin untuk mendeteksi tanda diam-diam ditempatkan pada dirinya atau nya hidung atau pipi. Untuk melakukannya, anak harus mendeteksi perbedaan antara representasi mental sendiri tubuh (misalnya, pipi tanpa rouge) dan diamatiDiri munculditandai gambar cermin (misalnya, pipi dengan rouge). Oleh karena itu, pas withRochat's (2003) label, children'smasteryofthistaskataround 18-24 bulan usia (Amsterdam, 1972; Lewis dan Brooks-Gunn, 1979; Asendorpf dan Baudonniére, 1993; Nielsen dan Dissanayake, 2004) telah dianggap sebagai bukti untuk mampu mengidentifikasi diri.

Results (Indonesian) 2:

Interpretasi klasik melihat MSR sebagai bukti pengetahuan anak-anak tentang apa yang mereka terlihat seperti (Amsterdam, 1972; Lewis dan Brooks-Gunn, 1979; Bischof-Köhler, 1988, 1991), sejak anak diperlukan untuk menggunakan cermin untuk mendeteksi tanda terselubung ditempatkan pada dirinya atau hidungnya atau pipi. Untuk melakukannya, anak harus mendeteksi perbedaan antara representasi mental nya tubuh sendiri (misalnya, pipi tanpa rouge) dan mengamati

The muncul diri


ditandai bayangan cermin (misalnya, pipi dengan rouge). Oleh karena itu, pas (2003) label withRochat ini, children'smasteryofthistaskataround 18-24 bulan usia (Amsterdam, 1972; Lewis dan Brooks-Gunn, 1979; Asendorpf dan Baudonniére, 1993; Nielsen dan Dissanayake, 2004) telah dianggap sebagai bukti untuk menjadi mampu mengidentifikasi diri.