In a technical assessment of popula

In a technical assessment of population viability based on an assessment of the ecological and genetic requirements of the most threatened mammal species occurring in the UCPS area, Meijaard (2014) estimated that a minimum area of some 3,800 ha would be required to maintain viable populations of these species. If such an area would largely consist of connected forest patches, all species, possibly with the exception of the Javan Gibbon and Javan Slow Loris, could retain viable populations, provided the hunting and collection pressures were low or absent. The Javan Gibbon and Javan Slow Loris populations would likely require active demographic and genetic management to maintain viable populations.

Results (Indonesian) 1:

Dalam penilaian teknis viabilitas populasi berdasarkan penilaian persyaratan ekologi dan genetik spesies mamalia yang paling terancam yang terjadi di daerah UCPS, Meijaard (2014) memperkirakan bahwa luasan minimal 3.800 beberapa ha akan diperlukan untuk mempertahankan populasi spesies ini. Jika daerah tersebut akan sebagian besar terdiri dari hutan terhubung patch, semua spesies, mungkin dengan pengecualian dan Jawa, OWA Jawa, Kukang, bisa mempertahankan populasi, asalkan berburu dan koleksi tekanan yang rendah atau tidak ada. Populasi Jawa, OWA dan Kukang Yawan mungkin akan memerlukan aktif demografis dan genetik manajemen untuk mempertahankan populasi.

Results (Indonesian) 2:

Dalam penilaian teknis kelangsungan hidup populasi berdasarkan penilaian terhadap persyaratan ekologi dan genetik dari spesies mamalia paling terancam terjadi di daerah UCPS, Meijaard (2014) memperkirakan bahwa daerah minimal beberapa 3.800 ha akan diperlukan untuk mempertahankan populasi yang layak spesies ini. Jika daerah tersebut sebagian besar akan terdiri dari patch hutan yang terhubung, semua spesies, mungkin dengan pengecualian dari Owa Jawa dan Kukang Jawa, bisa mempertahankan populasi yang layak, disediakan berburu dan tekanan koleksi yang rendah atau tidak ada. Owa Jawa dan Jawa populasi Kukang mungkin akan memerlukan aktif demografi dan genetik manajemen untuk mempertahankan populasi yang layak.