Generally, commercially available a

Generally, commercially available antiinflammatory drugs are associated with unwanted side effects especially ulceration, which is the most common and serious problem [24]. Since there are popular information about the use of this plant for the treatment of digestive disorders, with the aim to confirm its utilization in the traditional medicine, the gastroprotective property of compound 1 was investigated. The antiulcerogenic activity was evaluated by measuring the inhibition of acute gastric lesions induced by acidified ethanol [12].

Acidified ethanol tends to dissolve the components of the mucous membrane of the stomach, bringing gastric blood flow to a standstill that contributes to the development of the haemorrhage and necrotic aspects of tissue injury [25]. By macroscopic observations, in the control animals that received only water before acidified ethanol administration, intense and widespread gastric hyperemia and thickened lesions were evident. In contrast, the stomachs of the animals which received compound 1 showed an aspect close to normality, with significant reduction in gastric hyperemia and in number and severity of lesions. This protective action is closely related to the reference compound cimetidine at the same dosage [24]. The intensity of gastric ulcers was quantified by the percentage of the injury area in relation to the control group

Results (Indonesian) 1:

Umumnya, komersial tersedia obat antiinflamasi dikaitkan dengan efek samping yang tidak diinginkan terutama ulserasi, yang paling umum dan serius masalah [24]. Karena ada populer informasi tentang penggunaan tanaman ini untuk pengobatan gangguan pencernaan, dengan tujuan untuk mengkonfirmasi pemanfaatannya dalam pengobatan tradisional, properti gastroprotektif 1 senyawa itu diselidiki. Kegiatan antiulcerogenic dievaluasi oleh mengukur penghambatan lesi lambung akut yang disebabkan oleh Diasamkan etanol [12].Etanol Diasamkan cenderung larut komponen dari selaput lendir lambung, membawa aliran darah lambung macet yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan perdarahan dan nekrotik aspek cedera jaringan [25]. Oleh pengamatan makroskopik, kontrol hewan yang diterima hanya air sebelum administrasi Diasamkan etanol, hyperemia lambung yang intens dan luas dan menebal lesi yang jelas. Sebaliknya, perut binatang yang menerima senyawa 1 menunjukkan sebuah aspek dekat normalitas, dengan penurunan signifikan dalam lambung hyperemia dan jumlah dan tingkat keparahan lesi. Tindakan pelindung ini terkait erat dengan simetidin senyawa referensi pada dosis sama [24]. Intensitas ulkus lambung diukur dengan persentase daerah cedera dalam kaitannya dengan kelompok kontrol