product acceptance. Put differently

product acceptance. Put differently, both the input and output activities associated with the design, manufacture and delivery of products must be considered, and each step within the value-creating process must be assessed in the light of its overall environmental impact and consequences. Figure 14.20 illustrates the resource conversion and pollutant generation relationships. As resources are used to create desired utilities, pollutants are implicitly produced as byproducts during each step of the integrated supply chain process. For example, packaging is used to protect the products from damage and is an undesired item once they are consumed. Proper management and awareness of the environmental implications of logistical activities can significantly reduce their negative impact. Integrative environmental management means that every element in the corporate value chain is involved in the minimization of the firm’s total environmental impact from start to finish of the supply chain, and also from beginning to end of the product life cycle. Reverse logistics in Figure 14.20 results in the shipment of packaging waste, recyclable packages and consumer returns in the logistics system.

Results (Indonesian) 1:

penerimaan produk. Menempatkan berbeda, kedua input dan output kegiatan yang berhubungan dengan desain, pembuatan dan pengiriman produk harus dipertimbangkan, dan setiap langkah dalam proses menciptakan nilai harus dinilai dalam terang keseluruhan dampak lingkungan dan konsekuensi yang. Gambar 14,20 menggambarkan sumber daya konversi dan polutan generasi hubungan. Sebagai sumber daya yang digunakan untuk membuat utilitas yang diinginkan, polutan secara implisit diproduksi sebagai produk sampingan selama setiap langkah dari proses rantai pasokan yang terintegrasi. Sebagai contoh, Kemasan digunakan untuk melindungi produk dari kerusakan dan adalah item yang tidak diinginkan setelah mereka dikonsumsi. Manajemen yang tepat dan kesadaran lingkungan implikasi logistik kegiatan dapat significantly mengurangi dampak negatif mereka. Manajemen lingkungan Integratif berarti bahwa setiap elemen dalam rantai nilai perusahaan yang terlibat dalam minimalisasi berlandaskan total dampak lingkungan dari awal sampai finish rantai pasokan, dan juga dari awal hingga akhir siklus hidup produk. Reverse logistik di gambar 14,20 mengakibatkan pengiriman sampah pengemasan, paket yang dapat didaur ulang dan konsumen kembali dalam sistem logistik.

Results (Indonesian) 2:

penerimaan produk. Dengan kata lain, baik kegiatan input dan output yang berhubungan dengan desain, pembuatan dan pengiriman produk harus dipertimbangkan, dan setiap langkah dalam proses penciptaan nilai harus dinilai dalam terang dampak lingkungan secara keseluruhan dan konsekuensinya. Gambar 14.20 menggambarkan konversi sumber daya dan hubungan generasi polutan. Sebagai sumber daya yang digunakan untuk membuat utilitas yang diinginkan, polutan secara implisit diproduksi sebagai produk sampingan selama setiap langkah dari proses rantai pasokan terpadu. Misalnya, kemasan yang digunakan untuk melindungi produk dari kerusakan dan item yang tidak diinginkan setelah mereka dikonsumsi. manajemen yang tepat dan kesadaran tentang implikasi lingkungan dari kegiatan logistik dapat signi cantly fi mengurangi dampak negatif mereka. pengelolaan lingkungan integratif berarti bahwa setiap elemen dalam rantai nilai perusahaan terlibat dalam meminimalkan total dampak lingkungan fi rm ini dari awal sampai fi nish dari rantai pasokan, dan juga dari awal sampai akhir dari siklus hidup produk. logistik terbalik pada Gambar 14,20 hasil dalam pengiriman limbah kemasan, paket didaur ulang dan kembali konsumen dalam sistem logistik.