Xhaka isn’t a pure defensive midfie

Xhaka isn’t a pure defensive midfielder, however. In the Bundesliga last season, only Bayern Munich’s deep playmaker Xabi Alonso completed more passes than him, partly because he’s constantly on the move, varying his position to receive short passes into feet. He’s happy receiving the ball under pressure from opponents and is a genuinely forward-thinking footballer when facing the opposition goal.

Xhaka can turn past challenges, using his body in a similar manner to Jack Wilshere, and is happy spraying longer, diagonal balls into attack, particularly towards the right flank. It is the technical, creative side that the midfielder has improved most over the past few years. Often Arsenal have used talented playmakers in a deep midfield role, forcing them to develop the defensive side of their game. But Xhaka is largely the opposite: a feisty tackler increasingly adept on the ball

Read more at http://www.arsenal.com/news/features/20160526/granit-xhaka#8IH9FTPEUrrVYsm7.99

Results (Indonesian) 1:

Xhaka tidak murni gelandang, namun. Di Bundesliga musim lalu, hanya Bayern Munich mendalam playmaker Xabi Alonso selesai semakin melewati daripada dia, sebagian karena ia adalah terus-menerus bergerak, berbagai posisi untuk menerima pendek Tiket ke kaki. Dia senang menerima bola di bawah tekanan dari lawan dan bola benar-benar berpikir ke depan ketika menghadapi oposisi tujuan.Xhaka dapat mengubah masa lalu tantangan, menggunakan tubuhnya dengan cara yang sama untuk Jack Wilshere, dan adalah bahagia penyemprotan lagi, diagonal bola ke serangan, terutama terhadap sisi kanan. Memang sisi teknis, kreatif yang pemain telah meningkat paling selama beberapa tahun. Sering Arsenal telah menggunakan playmaker berbakat dalam peran dalam lini, memaksa mereka untuk mengembangkan sisi defensif permainan mereka. Tapi Xhaka sebagian besar sebaliknya: tackler feisty semakin mahir pada bolaBaca lebih lanjut di http://www.arsenal.com/news/features/20160526/granit-xhaka#8IH9FTPEUrrVYsm7.99

Results (Indonesian) 2:

Xhaka tidak gelandang bertahan murni, namun. Pada musim lalu Bundesliga, hanya playmaker dalam Bayern Munich Xabi Alonso menyelesaikan melewati lebih dari dia, sebagian karena dia selalu bergerak, bervariasi posisinya untuk menerima umpan-umpan pendek ke kaki. Dia senang menerima bola di bawah tekanan dari lawan dan adalah pemain yang benar-benar berpikiran maju ketika menghadapi tujuan oposisi. Xhaka dapat mengubah tantangan terakhir, menggunakan tubuhnya dengan cara yang mirip dengan Jack Wilshere, dan senang penyemprotan lagi, bola diagonal ke serangan , khususnya terhadap sayap kanan. Ini adalah teknis, sisi kreatif yang gelandang telah meningkat paling selama beberapa tahun terakhir. Sering Arsenal telah digunakan playmaker berbakat dalam peran lini tengah yang mendalam, memaksa mereka untuk mengembangkan sisi defensif permainan mereka. Tapi Xhaka sebagian besar kebalikan: tackler feisty semakin mahir pada bola Baca lebih lanjut di http://www.arsenal.com/news/features/20160526/granit-xhaka#8IH9FTPEUrrVYsm7.99