Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Pertambangan batubara di Indonesia telah memiliki sejarah yang panjang, dimulai dengan 
produksi awal tahun 1849 di bidang batubara Mahakam dekat Pengaron, East 
Kalimantan; pada tahun 1891 di daerah Ombilin, Sumatera, (van Leeuwen, 1994); 
dan di Sumatera Selatan pada tahun 1919 di tambang Bukit Asam (Soehandojo, 
1989). Total produksi dari deposito di Sumatera dan Kalimantan, dari 
abad ke-19 Perang Dunia II, sebesar 40Mt.After Perang Dunia II, 
produksi menurun karena berbagai faktor, termasuk politik dan booming 
ekonomi minyak di seluruh dunia. Eksplorasi aktif dan peningkatan pertambangan 
mulai lagi pada 1980-an, terutama melalui perubahan Indonesia 
kebijakan pemerintah bekerja sama dengan perusahaan asing dan 
krisis minyak dunia (Prijono, 1989). Ini kebangkitan batubara baru-baru ini (van Leeuwen, 
1994) telah menyebabkan Indonesia menjadi eksportir terbesar di dunia 
batubara termal (steam) batubara pada tahun 2006 (Fairhead et al, 2006;. Pertambangan-Journal 
Online, 2006). Australia mendominasi ekspor metalurgi (coking) batubara 
dalam pasar theworld dan masih terbesar jumlah eksportir batubara theworld, tetapi 
mengalami keterbatasan dalam kapasitas pelabuhan yang tersedia. Indonesia 
batubara termal yang diinginkan seperti sulfur rendah dan hasil abu (umumnya b1 
dan b10wt.%, masing-masing). Pertambangan batubara untuk digunakan baik lokal maupun untuk ekspor 
memiliki masa depan yang sangat kuat di Indonesia meskipun, saat ini, ada 
kekhawatiran tentang perlunya revisi utama dalam undang-undang pertambangan dan asing 
kebijakan investasi (Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, 2004; Wahju, 2004). 
Pada tahun 2000, Direktorat Batubara, Kementerian Energi dan Mineral 
Resources (Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, 2000) diperkirakan batubara 
sumber daya di 38,8 Gt Gt dengan 21,1 di Kalimantan, 17,8 Gt di Sumatera, 
dan sisanya di Sulawesi, Jawa, dan Papua. Baru-baru ini (2006) memperkirakan 
oleh Direktorat Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Resources menempatkan 
potensi sumber daya di 57 Gt (Setiawan, 2006). Sebuah peringatan adalah bahwa 
cadangan dan sumber daya perkiraan mungkin tidak sesuai dengan 
standar internasional perhitungan dan definisi. 
Indonesia telah mencapai tingkat pertumbuhan yang luar biasa dalam produksi batu bara 
dan ekspor dalam 20 tahun terakhir. Ekspor menyamai 6MT di 1991whereas di
Being translated, please wait..
