IntroductionGlobally, surface minin

IntroductionGlobally, surface mining destroys the landscape and aesthet-ics by creation of huge overburden dumps and voids. Theseoverburden material mostly consists of large boulders and looserocks fragments, devoid of organic matter and nutrients whichare left unmanaged and creates environmental pollution, com-monly known as “mine spoil”. Once the mine spoils are physicallyreclaimed and utilized to support plant growth (either withor without topsoil), they are considered to be “mine soils”(Sencindiver and Ammons, 2000; Shrestha and Lal, 2011.

Results (Indonesian) 1:

IntroductionGlobally, pertambangan permukaan menghancurkan lansekap dan aesthet-ics oleh penciptaan pembuangan lapisan penutup yang besar dan void. Bahan Theseoverburden sebagian besar terdiri dari batu-batu besar dan fragmen-fragmen looserocks, sepi dari bahan organik dan nutrisi yang kiri tidak dikelola dan menciptakan polusi lingkungan, dikenal sebagai "tambang jarahan" com-monly. Setelah rampasan tambang yang physicallyreclaimed dan dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman (baik withor tanpa lapisan), mereka dianggap sebagai "tambang tanah" (Sencindiver dan Ammons, 2000; Shrestha dan Lal, 2011.

Results (Indonesian) 2:

IntroductionGlobally, pertambangan permukaan menghancurkan lanskap dan aesthet-ics dengan penciptaan pembuangan overburden besar dan void. Bahan Theseoverburden sebagian besar terdiri dari batu-batu besar dan looserocks fragmen, tanpa bahan organik dan nutrisi whichare meninggalkan unmanaged dan menciptakan polusi lingkungan, com-monly dikenal sebagai "jarahan tambang". Setelah rampasan tambang physicallyreclaimed dan dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman (baik withor tanpa humus), mereka dianggap "tanah tambang" (Sencindiver dan Ammons, 2000; Shrestha dan Lal, 2011.