Anderson’s (2006) ‘long tail’ is ba

Anderson’s (2006) ‘long tail’ is basically a theory of selling that suggests that in the Internet era,selling fewer copies to more people is a new strategy that can be successfully pursued. In the past, all the interesting business was around a few hits, and many businesses focused entirely on producing the next hit. The group of persons that buy the hard-to-find or ‘non-hit’items is the customer demographic called the long tail. Given a large enough availability of choice, a large population of customers, efficient search engines, and negligible stocking and distribution costs, it becomes possible to profitably target the long tail in Chris Anderson’s view. Chris Anderson (2006) advances two distinct but related ideas: 1. Merchandise assortments are growing because when goods don’t have to be displayed on store shelves, physical and cost constraints on selection disappear. Search and recommendation tools can keep a selection’s vastness from overwhelming customers.In the diagram below, all possible offerings in an imagined product sector are ranked by their sales volume,with the ‘green’part (in Figure 14.18) representing products that are unprofitable through brick-and-mortar channels. The long tail, in other words, reveals a previously untapped demand.

Results (Indonesian) 1:

Anderson (2006) 'ekor panjang' pada dasarnya adalah sebuah teori menjual yang menunjukkan bahwa di Internet era, menjual sedikit lebih banyak orang adalah strategi baru yang dapat berhasil ditempuh. Di masa lalu, adalah semua bisnis menarik sekitar beberapa hits dan banyak bisnis sepenuhnya berfokus pada memproduksi memukul berikutnya. Kelompok orang-orang yang membeli keras-untuk-studi atau ' non-hit'items adalah pelanggan demografis disebut ekor panjang. Mengingat ketersediaan cukup besar dari pilihan, populasi besar pelanggan, efficient search engine, dan kaus kaki diabaikan dan biaya distribusi, itu menjadi mungkin untuk target profitably ekor panjang dalam pandangan Chris Anderson. Chris Anderson (2006) kemajuan dua berbeda tetapi terkait ide: 1. barang dagangan assortments tumbuh karena Kapan barang tidak perlu ditampilkan di rak-rak toko, fisik dan kendala biaya pada pilihan menghilang. Alat pencarian dan rekomendasi dapat menjaga luasnya pilihan dari pelanggan yang luar biasa. Dalam diagram di bawah ini, semua persembahan yang tersedia di sektor produk membayangkan peringkat oleh volume penjualan mereka, dengan ' green'part (dalam gambar 14,18) mewakili produk yang unprofitable melalui saluran bata-dan-mortir. Ekor panjang, dengan kata lain, mengungkapkan permintaan yang sebelumnya belum dimanfaatkan.

Results (Indonesian) 2:

Anderson (2006) 'ekor panjang' pada dasarnya adalah teori penjualan yang menunjukkan bahwa di era Internet, menjual salinan lebih sedikit untuk lebih banyak orang adalah strategi baru yang dapat berhasil dikejar. Di masa lalu, semua bisnis yang menarik sekitar beberapa hits, dan banyak bisnis yang berfokus sepenuhnya pada menghasilkan hit berikutnya. Kelompok orang yang membeli hard-to-fi nd atau 'non-hit'items adalah demografi pelanggan disebut ekor panjang. Mengingat ketersediaan yang cukup besar pilihan, populasi besar pelanggan, e fi sien search engine, dan diabaikan stocking dan biaya distribusi, menjadi mungkin untuk pro fi tably menargetkan ekor panjang dalam pandangan Chris Anderson. Chris Anderson (2006) uang muka dua yang berbeda tetapi terkait ide: 1. aneka Merchandise tumbuh karena ketika barang tidak perlu ditampilkan pada rak-rak toko, kendala fisik dan biaya seleksi menghilang. Cari dan alat rekomendasi dapat menjaga luasnya pilihan itu dari berlebihan customers.In diagram di bawah, semua korban mungkin dalam sektor produk dibayangkan adalah peringkat oleh volume penjualan mereka, dengan 'green'part (Gambar 14,18) mewakili produk yang yang tidak menguntungkan fi meja melalui saluran bata-dan-mortir. Ekor panjang, dengan kata lain, mengungkapkan permintaan sebelumnya belum dimanfaatkan.