IntroductionIn order to improve the

Introduction
In order to improve the work of an organisation, managers
and supervisors must give attention to the motivational level
of its members. There are many competing theories which
attempt to explain the nature of motivation at work These
theories of motivation are usually divided into two contrasting
approaches: content theories and process theories.
Most managers and supervisors will be familiar with the
work of authors such as Maslow, Herzberg and McGregor,
which can be included under the heading of content
theories of motivation.
These theories attempt to explain those specific things
which motivate people at work. They are concerned with
identifying people's needs, their relative strengths and the
goals they pursue in order to satisfy these needs. Despite
the popularity of the content theories, they tell us little about
the actual process of motivation or the relationships among
the dynamic variables which make up motivation.
Process theories of motivation, however, are concerned
more with how behaviour is initiated, directed and sustained
They include expectancy-based models of motivation
and equity theory of motivation.
Effort and Expectations
The basis of expectancy theory is that people are influenced
by the expected results of their actions. Motivation is a
The combination of valence and expectancy determine the
person's motivation for a given form of behaviour. This is
the motivational force. Expressed as an equation, motivation
(M) is the sum of the products of the valences of all
outcomes (V) times the strength of expectancies that action
will result in achieving these outcomes (E). Therefore,
if either, or both, of valence or expectancy are zero, motivation
is zero. The choice between alternative behaviours is
indicated by the highest attractiveness score
n
M = Σ EV
There are likely to be a number of different outcomes expected
for a given action. Therefore, the measure of EV is
summed across the total number of possible outcomes to
arrive at a single figure indicating the attractiveness for the
contemplated choice of behaviour.
Rewards

Results (Indonesian) 1:

PengenalanUntuk meningkatkan kerja organisasi, manajerdan pengawas harus memberikan perhatian pada tingkat motivasianggotanya. Ada banyak teori yang bersaing yangusaha untuk menjelaskan sifat motivasi di tempat kerja initeori motivasi biasanya dibagi menjadi dua kontraspendekatan: konten teori dan proses teori.Kebanyakan manajer dan supervisor akan akrab dengankarya penulis seperti Maslow, Herzberg dan McGregor,yang dapat dimasukkan di bawah judul kontenteori motivasi.Teori-teori ini mencoba untuk menjelaskan hal-hal tertentuyang memotivasi orang di tempat kerja. Mereka prihatin denganmengidentifikasi kebutuhan rakyat, kekuatan relatif mereka dantujuan mereka mengejar untuk memenuhi kebutuhan ini. Meskipunpopularitas teori konten, mereka memberitahu kami sedikit tentangproses sebenarnya motivasi atau hubungan antaravariabel dinamis yang membentuk motivasi.Teori proses motivasi, namun, yang bersangkutanlebih dengan bagaimana perilaku dimulai, diarahkan dan berkelanjutanMereka termasuk model berbasis harapan motivasidan ekuitas teori motivasi.Upaya dan harapanDasar teori pelanggaran harapan adalah bahwa orang yang dipengaruhidengan hasil yang diharapkan dari tindakan mereka. MotivasiMenentukan kombinasi valensi dan harapanseseorang motivasi untuk bentuk tertentu perilaku. Ini adalahkekuatan motivasi. Dinyatakan sebagai persamaan, motivasi(M) adalah jumlah dari produk-produk dari valensi dari semuahasil (V) kali kekuatan harapan bahwa tindakanakan menghasilkan dalam mencapai hasil tersebut (E). Oleh karena itu,Jika baik, atau keduanya, valence atau harapan adalah nol, motivasiadalah nol. Pilihan antara perilaku alternatifditunjukkan oleh daya tarik skor tertingginM = Σ EVAda mungkin beberapa hasil yang berbeda yang diharapkanuntuk tindakan tertentu. Oleh karena itu, adalah ukuran EVdisimpulkan di seluruh jumlah kemungkinan hasil untuktiba di sosok tunggal yang menunjukkan ketertarikan untukpilihan dicoret dari perilaku.Penghargaan

Results (Indonesian) 2:

Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan kerja organisasi, manajer
dan supervisor harus memperhatikan tingkat motivasi
anggotanya. Ada banyak teori yang bersaing yang
berusaha menjelaskan sifat motivasi di tempat kerja ini
teori motivasi biasanya dibagi menjadi dua kontras
pendekatan:. Teori konten dan teori proses
Kebanyakan manajer dan supervisor akan akrab dengan
karya penulis seperti Maslow, Herzberg dan McGregor,
yang dapat dimasukkan di bawah judul konten
teori motivasi.
teori ini berusaha menjelaskan hal-hal tertentu
yang memotivasi orang di tempat kerja. Mereka prihatin dengan
mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, kekuatan relatif mereka dan
tujuan mereka mengejar untuk memenuhi kebutuhan ini. Meskipun
popularitas teori konten, mereka memberitahu kami sedikit tentang
proses sebenarnya motivasi atau hubungan antara
variabel-variabel dinamis yang membentuk motivasi.
Teori Proses motivasi, bagaimanapun, prihatin
lebih dengan bagaimana perilaku dimulai, diarahkan dan berkelanjutan
Mereka termasuk model berbasis harapan motivasi
dan teori ekuitas motivasi.
Usaha dan harapan
dasar teori harapan adalah bahwa orang dipengaruhi
oleh hasil yang diharapkan dari tindakan mereka. Motivasi adalah
Kombinasi valensi dan harapan menentukan
motivasi seseorang untuk bentuk tertentu perilaku. Ini adalah
kekuatan motivasi. Disajikan sebagai persamaan, motivasi
(M) adalah jumlah dari produk-produk dari valensi dari semua
hasil (V) kali kekuatan harapan bahwa tindakan
akan menghasilkan dalam mencapai hasil tersebut (E). Oleh karena itu,
jika salah satu, atau keduanya, dari valensi atau harapan adalah nol, motivasi
adalah nol. Pilihan antara perilaku alternatif
ditunjukkan oleh daya tarik skor tertinggi
n
M = Σ EV
Ada mungkin beberapa hasil yang berbeda diharapkan
untuk suatu tindakan tertentu. Oleh karena itu, ukuran EV
dijumlahkan seluruh jumlah total hasil yang mungkin untuk
sampai pada angka tunggal yang menunjukkan daya tarik untuk
pilihan dimaksud perilaku.
Imbalan