Local brands versus a global brand

Local brands versus a global brand (multiple markets)
A company has the option of using the same brand in most or all of its foreign markets or of using individual, local brands. A single, global brand is also known as an international or universal brand (see also Exhibit 14.8 regarding the Monsanta’s Round-up brand).A Eurobrand is a slight modification of this approach,as it is a single product for a single market of 15 or more European countries, with an emphasis on the search for intermarket similarities rather than differences. A global brand is an appropriate approach when a product has a good reputation or is known for quality.In such a case a company would be wise to extend the brand name to other products in the product line. Examples of global brands are Coca-Cola, Shell and the Visa credit card.Although it is possible to find examples of global brands,local brands are probably more common among big multinational companies than people realize. Boze and Patton (1995) have studied branding practices of six multinational companies in 67 countries:

Results (Indonesian) 1:

Merek lokal dibandingkan merek global (beberapa pasar)Perusahaan memiliki pilihan untuk menggunakan merek yang sama di sebagian besar atau semua yang pasar luar negeri atau menggunakan merek individu, lokal. Merek global, tunggal adalah juga dikenal sebagai merek internasional atau universal (Lihat juga 14.8 pameran mengenai Monsanta Round-up merek). Eurobrand adalah modification sedikit pendekatan ini, seperti itu adalah satu produk untuk pasar tunggal negara 15 atau lebih Eropa, dengan penekanan pada pencarian untuk intermarket kesamaan daripada perbedaan. Merek global adalah sebuah pendekatan yang tepat ketika produk memiliki reputasi yang baik atau dikenal untuk kualitas. Dalam kasus seperti perusahaan akan bijaksana untuk memperpanjang nama merek untuk produk lain di lini produk. Contoh merek global adalah Coca-Cola, Shell dan kartu kredit Visa. Meskipun dimungkinkan untuk contoh-contoh studi global merek, merek lokal mungkin lebih umum di antara perusahaan-perusahaan multinasional besar daripada orang menyadari. Boze dan Patton (1995) telah mempelajari praktek-praktek branding enam perusahaan multinasional di 67 negara:

Results (Indonesian) 2:

Merek lokal versus merek global (beberapa pasar)
Sebuah perusahaan memiliki pilihan untuk menggunakan merek yang sama di sebagian atau seluruh pasar luar negeri atau menggunakan individu, merek lokal. A, merek global yang juga dikenal sebagai merek internasional atau yang universal (lihat juga Bukti 14,8 mengenai merek Pulang-up Monsanta ini) .Sebuah Eurobrand adalah sedikit modi fi kasi dari pendekatan ini, karena ini adalah satu produk untuk pasar tunggal dari 15 negara-negara Eropa atau lebih, dengan penekanan pada pencarian kesamaan intermarket daripada perbedaan. Sebuah merek global adalah pendekatan yang tepat ketika produk memiliki reputasi yang baik atau dikenal quality.In kasus seperti perusahaan akan bijaksana untuk memperpanjang nama merek untuk produk lainnya dalam lini produk. Contoh merek global Coca-Cola, Shell dan kartu kredit Visa. Meskipun dimungkinkan untuk fi contoh nd merek global, merek lokal mungkin lebih umum di antara perusahaan-perusahaan multinasional besar dari orang menyadari. Boze dan Patton (1995) telah mempelajari praktek branding enam perusahaan multinasional di 67 negara: