Studies have shown that librariansh

Studies have shown that librarianship has been the beneficiary of great deal of experience, knowledge and skills from a significant number of professionals such as lawyers, scientists, health workers, authors, researchers, managers and teachers (Luzius, 2006; Deeming and Chelin, 2001; Whitten and Nozero, 1997). Many of these individuals had not consciously chosen to enter the field, but did so “serendipitously” through various avenues (Luzius, 2006). The motives given by career changers are many and varied, but the majority of reasons are overwhelmingly intrinsic as most participants expressed their desire to provide service to others (Ard et al., 2006). For the current research, the task was to examine the motives for graduate teachers becoming librarians. Are their motives different from those of the typical professional? Can these motives be generalised among those teachers who have made the transition?

Results (Indonesian) 1:

Penelitian telah menunjukkan bahwa kepustakaan telah penerima manfaat banyak pengalaman, pengetahuan dan keterampilan dari sejumlah profesional pengacara, ilmuwan, pekerja kesehatan, penulis, peneliti, manajer dan guru (Luzius, 2006; Agung dan Chelin, 2001; Whitten dan Nozero, 1997). Banyak dari individu ini telah tidak sadar memilih untuk memasuki lapangan, tapi melakukan begitu "serendipitously" melalui berbagai jalan (Luzius, 2006). Motif yang diberikan oleh penukar karir banyak dan beragam, tetapi sebagian besar alasan sangat banyak intrinsik seperti kebanyakan peserta mengungkapkan keinginan mereka untuk menyediakan layanan kepada orang lain (Ard et al., 2006). Untuk penelitian saat ini, tugas adalah untuk memeriksa motif untuk guru sarjana menjadi pustakawan. Apakah motif mereka berbeda dari khas profesional? Motif ini dapat generalised antara guru-guru yang telah membuat transisi?

Results (Indonesian) 2:

Penelitian telah menunjukkan bahwa kepustakawanan telah penerima banyak pengalaman, pengetahuan dan keterampilan dari sejumlah besar profesional seperti pengacara, ilmuwan, petugas kesehatan, penulis, peneliti, manajer dan guru (Luzius, 2006; Deeming dan Chelin 2001 ; Whitten dan Nozero, 1997). Banyak dari orang-orang ini tidak sadar memilih untuk memasuki lapangan, tetapi melakukannya "kebetulan" melalui berbagai jalan (Luzius, 2006). Motif yang diberikan oleh penukaran karir banyak dan beragam, namun sebagian besar alasan yang sangat intrinsik karena kebanyakan peserta menyatakan keinginan mereka untuk memberikan pelayanan kepada orang lain (Ard et al., 2006). Untuk penelitian saat ini, tugas adalah untuk menguji motif untuk guru lulusan menjadi pustakawan. Apakah motif mereka berbeda dari orang-orang dari profesional khas? Dapat motif ini digeneralisasi antara guru-guru yang telah membuat transisi?