MALAYSIA’S EXPERIENCE IN INCREASING ACCESS TOANTIRETROVIRAL DRUGS: EXE translation - MALAYSIA’S EXPERIENCE IN INCREASING ACCESS TOANTIRETROVIRAL DRUGS: EXE Indonesian how to say

MALAYSIA’S EXPERIENCE IN INCREASING

MALAYSIA’S EXPERIENCE IN INCREASING ACCESS TO
ANTIRETROVIRAL DRUGS: EXERCISING THE ‘GOVERNMENT
USE’ OPTION
• An HIV epidemic is knocking on Malaysia’s door.
• The prices of some antiretroviral (ARV) drugs have become increasingly
high.
• About 75% of HIV positive persons in Malaysia are intravenous drug users
who largely cannot afford treatment.
In a direct and determined response to the above scenario, the Ministry of Health
(MOH) in Malaysia initiated an experience that may be useful for other developing
countries.
It resulted in Malaysia becoming the first country to issue a compulsory licence
following the adoption of the Doha Declaration on TRIPS and Public Health by
the 2001 Ministerial Conference of the World Trade Organisation (WTO).
TWN took an active part in this process by providing information to relevant
government agencies regarding developments related to access to affordable
medicines, intellectual property rights and the WTO TRIPS Agreement.
CHEE YOKE LING is a Legal Advisor to TWN. Of particular concern in her
work is the ecological, social and economic impact of globalisation, especially
in the developing countries of the South.
TWN INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS SERIES
is a series of papers published by the Third World Network to provide
a critical analysis of intellectual property rights protection from a Third
World perspective. A particular focus is given to the WTO Agreement on
Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) and its
implications for developing countries.
0/5000
From: -
To: -
Results (Indonesian) 1: [Copy]
Copied!
MALAYSIA PENGALAMAN DALAM MENINGKATKAN AKSES KEOBAT ANTIRETROVIRAL: BEROLAHRAGA ' PEMERINTAHPENGGUNAAN ' PILIHAN• Epidemi HIV mengetuk pintu di Malaysia.• Harga beberapa obat antiretroviral (ARV) telah menjadi semakintinggi.• Sekitar 75% orang HIV-positif di Malaysia yang pengguna narkoba suntikanyang sebagian besar tidak mampu perawatan.Langsung dan ditentukan menanggapi skenario di atas, Departemen Kesehatan(DEPKES) di Malaysia memprakarsai sebuah pengalaman yang mungkin berguna untuk mengembangkan lainnyanegara.Ini mengakibatkan Malaysia menjadi negara pertama untuk mengeluarkan ijin wajibsetelah adopsi Deklarasi Doha pada perjalanan dan kesehatan umum oleh2001 konferensi Menteri organisasi perdagangan dunia (WTO).TWN mengambil bagian aktif dalam proses ini dengan menyediakan informasi yang relevaninstansi pemerintah mengenai perkembangan yang terkait dengan akses ke terjangkauobat-obatan, hak kekayaan intelektual dan perjanjian WTO TRIPS.CHEE kuk LING adalah penasehat hukum TWN. Perhatian khusus dalam dirinyapekerjaan adalah ekologi, sosial dan ekonomi dampak globalisasi, terutamadi negara-negara berkembang di Selatan.HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL TWN SERIadalah serangkaian makalah yang diterbitkan oleh Third World Network untuk menyediakanAnalisis kritis perlindungan hak kekayaan intelektual dari ketigaPerspektif dunia. Fokus khusus diberikan kepada perjanjian WTO padaPerdagangan yang terkait dengan aspek-aspek dari intelektual properti hak (TRIPS) danimplikasi bagi negara berkembang.
Being translated, please wait..
Results (Indonesian) 2:[Copy]
Copied!
PENGALAMAN MALAYSIA DALAM MENINGKATKAN AKSES
ARV: MELAKSANAKAN 'PEMERINTAH
PENGGUNAAN 'OPTION
. • Epidemi HIV mengetuk pintu Malaysia
• Harga beberapa antiretroviral (ARV) telah menjadi semakin
tinggi.
• Sekitar 75% dari orang HIV positif di Malaysia adalah pengguna narkoba suntikan
yang sebagian besar tidak mampu membayar pengobatan.
Dalam respon langsung dan bertekad untuk skenario di atas, Departemen Kesehatan
(Depkes) di Malaysia memulai pengalaman yang mungkin berguna untuk berkembang lainnya
negara.
Hal itu mengakibatkan Malaysia menjadi yang pertama negara untuk mengeluarkan lisensi wajib
mengikuti adopsi Deklarasi Doha pada TRIPS dan Kesehatan Masyarakat oleh
Konferensi Tingkat Menteri 2001 dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
TWN mengambil bagian aktif dalam proses ini dengan memberikan informasi kepada yang relevan
instansi pemerintah mengenai perkembangan terkait untuk akses ke terjangkau
obat-obatan, hak kekayaan intelektual dan Perjanjian TRIPS WTO.
Chee Yoke Ling adalah Penasehat Hukum untuk TWN. Perhatian khusus dalam dirinya
bekerja adalah dampak ekologi, sosial dan ekonomi globalisasi, terutama
di negara-negara berkembang di Selatan.
TWN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SERIES
adalah serangkaian makalah yang diterbitkan oleh Third World Network untuk memberikan
analisis kritis kekayaan intelektual perlindungan hak-hak dari ketiga
perspektif Dunia. Fokus khusus diberikan untuk Perjanjian WTO tentang
Aspek Trade-Related Hak Kekayaan Intelektual (TRIPS) dan yang
implikasi bagi negara-negara berkembang.
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: