Kinesio Taping, developed by Kenzo

Kinesio Taping, developed by Kenzo Kase in the 1970s, is a
technique that has been used in the clinical management of people with chronic back pain. The tape, which is attached
to the skin, is thinner and more elastic than conventional
tape. It can be stretched to 120–140% of its original length,
producing a lesser mechanical restraint and less restriction
of mobility than conventional tape. Four beneficial effects
have been claimed for Kinesio Taping: normalisation of
muscular function, increase in lymphatic and vascular flow,
reduction in pain and contribution to correcting possible
joint misalignments (Kase et al 2003, Kase et al 1996),
although the extent to which these mechanisms contribute
to any clinical effects is unknown. Although some clinicians
have commenced using Kinesio Taping for a wide range
of conditions, many of the studies reporting its benefits
have used potentially biased research methods, such as
uncontrolled case reports.

Results (Indonesian) 1:

Kinesio merekam, dikembangkan oleh Kenzo Kase pada tahun 1970, adalah
teknik yang telah digunakan dalam pengelolaan klinis penderita sakit punggung kronis. Rekaman, yang akan dipasangkan
kulit, lebih tipis dan lebih elastis daripada konvensional
tape. Hal ini dapat ditarik sampai 120-140% dari aslinya panjang,
memproduksi pengekangan mekanis lebih rendah dan kurang pembatasan
mobilitas daripada konvensional tape. Efek menguntungkan empat
telah diklaim untuk merekam Kinesio: normalisasi dari
fungsi otot, meningkatkan aliran limfatik dan pembuluh darah,
pengurangan rasa sakit dan kontribusi untuk mengoreksi mungkin
bersama misalignments (Kase et al 2003, Kase et al 1996),
meskipun sejauh mana mekanisme ini berkontribusi
untuk efek klinis tidak diketahui. Walaupun beberapa dokter
telah bermula menggunakan Kinesio rekaman untuk berbagai
kondisi, banyak dari studi yang melaporkan manfaat
telah menggunakan metode penelitian berpotensi bias, seperti
laporan kasus yang tidak terkendali.

Results (Indonesian) 2:

Kinesio Taping, yang dikembangkan oleh Kenzo Kase pada 1970-an, adalah
teknik yang telah digunakan dalam pengelolaan klinis orang dengan nyeri punggung kronis. Rekaman, yang melekat
pada kulit, lebih tipis dan lebih elastis daripada konvensional
tape. Hal ini dapat ditarik untuk 120-140% dari panjang aslinya,
menghasilkan pengendalian mekanis yang lebih rendah dan pembatasan kurang
mobilitas daripada tape konvensional. Empat efek menguntungkan
telah diklaim untuk Kinesio Taping: normalisasi
fungsi otot, peningkatan limfatik dan aliran pembuluh darah,
pengurangan rasa sakit dan kontribusi untuk memperbaiki kemungkinan
misalignments bersama (Kase et al 2003, Kase et al 1996),
meskipun sejauh mana ini mekanisme yang berkontribusi
terhadap efek klinis tidak diketahui. Meskipun beberapa dokter
telah memulai menggunakan Kinesio Taping untuk berbagai
kondisi, banyak yang melaporkan manfaatnya studi
telah menggunakan metode penelitian berpotensi bias, seperti
laporan kasus yang tidak terkendali.