Our research designs are based on t

Our research designs are based on the market efficiency theory, the model testability of discretionary accruals, the reliability and completeness of CSR measures and categories. Our research does not consider managers’ incentives for disclosing CSR information and for income smooth reporting, and does not consider other earnings quality proxies (e.g., conservatism) as smoothing is the most common earnings management tool (e.g., Graham et al. 2005). Socially responsible firms seem to consider the long-term view for the CSR effects, so the valuation could be time-varying. We implement the FERC methodology, long or short window value relevance test, and concurrent Tobin’s Q tests. We do not specially address the strength of different test methodology, but generally our results are conclusive that smoothing is more informative with ethical reporting behaviors.

Results (Indonesian) 1:

Desain penelitian kami didasarkan pada teori efisiensi pasar, testability model dari discretionary akrual, keandalan dan kelengkapan langkah-langkah CSR dan kategori. Penelitian kami tidak mempertimbangkan manajer insentif untuk mengungkapkan informasi CSR dan pendapatan halus pelaporan, dan tidak menganggap pendapatan lain kualitas proxy (misalnya, konservatisme) sebagai smoothing adalah alat manajemen pendapatan paling umum (misalnya, Graham et al. 2005). Tanggung jawab sosial perusahaan tampaknya mempertimbangkan pandangan jangka panjang untuk efek CSR, sehingga penilaian bisa bervariasi waktu. Kami menerapkan metodologi FERC, panjang atau pendek jendela nilai relevansi tes, dan Tobin bersamaan Q tes. Kita tidak secara khusus membahas kekuatan metodologi pengujian berbeda, tapi umumnya hasil kami meyakinkan bahwa smoothing lebih informatif dengan etika perilaku pelaporan.

Results (Indonesian) 2:

desain penelitian kami didasarkan pada teori efisiensi pasar, model testability akrual diskresioner, keandalan dan kelengkapan tindakan dan kategori CSR. Penelitian kami tidak menganggap insentif manajer untuk mengungkapkan informasi CSR dan pendapatan pelaporan halus, dan tidak menganggap proxy kualitas laba lainnya (misalnya, konservatisme) sebagai smoothing adalah alat manajemen laba yang paling umum (misalnya, Graham et al. 2005). Sosial perusahaan bertanggung jawab tampaknya mempertimbangkan pandangan jangka panjang untuk efek CSR, sehingga penilaian bisa bervariasi-waktu. Kami menerapkan metodologi FERC, panjang atau pendek uji relevansi nilai jendela, dan tes Q bersamaan Tobin. Kami tidak khusus membahas kekuatan metodologi pengujian yang berbeda, tetapi umumnya hasil kami meyakinkan bahwa smoothing lebih informatif dengan perilaku pelaporan etis.