confusion arising from high levels

confusion arising from high levels of evolutionary con-
vergence and morphological conservation in protists,
(2) morphological plasticity in many protist groups can lead
to unreliable morphological diagnoses,
(3) different relative rates of phenotypic and genotypic
divergence among protist groups, meaning that a single
genetic marker will provide very inconsistent taxonomic
signals across protists as a whole,
(4) uncertainty about which characters are best used to dis-
tinguish species,
(5) high levels of diversity revealed by molecular techniques
that are not associated with known cells, and genotypic
diversity being much higher than (easily measured) mor-
phological diversity,
(6) limited genetic information about many protist lineages

Results (Indonesian) 1:

kebingungan yang timbul dari tingkat tinggi evolusi mem-vergence dan morfologi konservasi di protista,(2) morfologi plastisitas di banyak kelompok-kelompok biologi dapat menyebabkanuntuk dapat diandalkan diagnosa morfologi,(3) berbeda tingkat relatif fenotipik dan genotypicperbedaan antara kelompok-kelompok biologi, berarti bahwa satupenanda genetik akan memberikan sangat konsisten taksonomisinyal di protista secara keseluruhan,(4) ketidakpastian tentang apa yang karakter terbaik digunakan untuk dis-spesies tinguish,(5) tingkat keanekaragaman diungkap oleh teknik molekularyang tidak terkait dengan sel-sel yang dikenal, dan genotypickeragaman yang lebih tinggi daripada (mudah diukur) mor-keragaman phological,(6) terbatas genetik informasi tentang banyak keturunan biologi

Results (Indonesian) 2:

kebingungan yang timbul dari tingkat tinggi con- evolusi
Vergence dan konservasi morfologi di protista,
(2) plastisitas morfologi di banyak kelompok protista dapat menyebabkan
diagnosa morfologi tidak dapat diandalkan,
(3) tingkat relatif berbeda fenotipik dan genotipik
perbedaan antara kelompok-kelompok protista, yang berarti bahwa tunggal
penanda genetik akan memberikan taksonomi sangat tidak konsisten
sinyal di protista secara keseluruhan,
(4) ketidakpastian yang karakter paling baik digunakan untuk mendiskreditkan
spesies tinguish,
(5) tingkat tinggi keragaman diungkapkan oleh teknik molekuler
yang tidak berhubungan dengan sel diketahui, dan genotipe
keragaman yang jauh lebih tinggi daripada (mudah diukur) tian
keanekaragaman phological,
(6) informasi genetik terbatas tentang banyak garis keturunan protista