LEGISLATURES287but the electoral system produces few parties in parlia translation - LEGISLATURES287but the electoral system produces few parties in parlia Indonesian how to say

LEGISLATURES287but the electoral sy

LEGISLATURES
287
but the electoral system produces few parties in parliament; thus, there is
normally a majority party in parliament and the majority party forms the
government without the necessity of forming a coalition.
Research on coalition governments provides evidence for the contention
that elections register the current state of the argument by embodying that state
in offices. The early research, which traced its roots to Riker’s (1962) theory of
coalitions, assumed that office seeking was all that was at stake in forming the
coalitions. From this perspective, the second step in forming a government
would reflect the current (electoral) state of the argument only indirectly—only
by establishing the distribution of seats before bargaining over the distribution
of the spoils of office. But this conception of coalition formation proved
inadequate. The inadequacy of the theory was clearest in failing to account for
minority coalitions. If office was the major motivation in forming coalitions,
the majority of legislators not in the coalition should have formed a
government and split the offices between themselves rather than letting a
minority have them. Thirty per cent of the cabinets studied were minority
cabinets. There is now general agreement among scholars that forming a
coalition government is, at least in part, a continuation of the argument about
what the nation should do and how (Browne and Franklin 1986; Budge and
Laver 1986; Peterson and De Ridder 1986).



1522/5000
From: Detect language
To: Indonesian
Results (Indonesian) 1: [Copy]
Copied!
LEGISLATIF287tetapi sistem pemilu menghasilkan beberapa pihak di Parlemen. dengan demikian, adabiasanya pesta mayoritas di Parlemen dan mayoritas Partai bentukpemerintah tanpa kebutuhan akan membentuk sebuah koalisi.Penelitian pemerintah koalisi menyediakan bukti untuk pertikaianbahwa pemilihan mendaftar keadaan saat ini perdebatan dengan mewujudkan keadaandi kantor. Penelitian awal, yang ditelusuri akarnya ke Riker's teori (1962)Koalisi, diasumsikan bahwa kantor mencari adalah semua yang dipertaruhkan dalam membentukKoalisi. Dari perspektif ini, langkah kedua dalam membentuk pemerintahakan mencerminkan keadaan (pemilu) saat ini perdebatan secara tidak langsung — hanyadengan membangun distribusi kursi sebelum tawar-menawar peredarandari rampasan kantor. Tapi membuktikan konsep pembentukan koalisitidak memadai. Ketidakmampuan dari teori adalah jelas gagal untuk menjelaskanKoalisi minoritas. Jika kantor adalah motivasi utama dalam membentuk koalisi,mayoritas legislator tidak dalam koalisi harus telah membentukpemerintah dan membagi kantor antara diri daripada membiarkanminoritas memilikinya. Tiga puluh persen dari lemari yang dipelajari adalah minoritaslemari. Ada sekarang umum kesepakatan diantara para sarjana yang membentukpemerintahan koalisi ini, setidaknya sebagian, kelanjutan dari argumen tentangbangsa apa yang harus Anda lakukan dan bagaimana (Browne dan Franklin 1986; Mengalah danBejana pembasuhan 1986; Peterson dan De Ridder tahun 1986).
Being translated, please wait..
Results (Indonesian) 2:[Copy]
Copied!
Legislatif
287
tetapi sistem pemilu menghasilkan beberapa pihak di parlemen; dengan demikian, ada
biasanya partai mayoritas di parlemen dan bentuk partai mayoritas
pemerintah tanpa perlu membentuk koalisi.
Penelitian pemerintah koalisi memberikan bukti untuk anggapan
bahwa pemilihan mendaftar keadaan saat argumen dengan mewujudkan negara yang
di kantor-kantor. Penelitian awal yang ditelusuri akarnya ke (1962) teori Riker dari
koalisi, diasumsikan bahwa kantor mencari itu semua yang dipertaruhkan dalam membentuk
koalisi. Dari perspektif ini, langkah kedua dalam pembentukan pemerintah
akan mencerminkan saat ini (pemilu) keadaan argumen hanya secara tidak langsung hanya
dengan mendirikan pembagian kursi sebelum perundingan atas distribusi
dari rampasan kantor. Tapi konsepsi ini pembentukan koalisi terbukti
tidak memadai. Ketidakcukupan teori itu jelas gagal untuk memperhitungkan
koalisi minoritas. Jika kantor adalah motivasi utama dalam membentuk koalisi,
mayoritas legislator tidak dalam koalisi seharusnya membentuk
pemerintah dan membagi kantor antara mereka sendiri daripada membiarkan
minoritas memiliki mereka. Tiga puluh persen dari lemari diteliti minoritas
lemari. Saat ini sudah ada kesepakatan umum di kalangan sarjana yang membentuk
pemerintahan koalisi adalah, setidaknya sebagian, merupakan kelanjutan dari argumen tentang
apa bangsa harus dilakukan dan bagaimana (Browne dan Franklin 1986; Budge dan
Laver 1986; Peterson dan De Ridder 1986).



Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: ilovetranslation@live.com