In the light of goal setting theory

In the light of goal setting theory, it has been suggested that goal setting influences the amount and duration of the effort expended (Locke et al., 1981; Locke and Latham, 1990). It is argued that participation in budget goal setting motivates subordinates to disclose private information during the participation process that results in the setting of more difficult budget goals (Kren and Liao, 1988). Thus, it follows that a difficult goal should result in more effort from the subordinates, assuming the individuals have accepted and committed to the budget goal levels. Locke and Latham(1990) argued that the presence of a difficult goal had a motivating effect on an individual's performance, because it raised his or her aspiration level to perform better, and to acquire a sense of accomplishment and self-efficacy from attaining such a goal. As a result, he or she will be motivated to put in additional energy and effort, and persist longer in a bid to achieve the goal. If a goal can be attained too easily, the 'performance ceiling' may interfere with an individual's motivation to try
harder and perform better. On the other hand, an extremely difficult goal may inhibit an individual's motivation to persist and develop appropriate task strategies. Hence, in order to motivate better performance, the goal involved should be difficult but attainable. Further, it has been argued that if budget goal levels are perceived as quite easy to achieve, subordinates' levels of aspiration(and hence motivation and performance) are low, because they are able to achieve their goals with minimum effort, persistence, and creativity (Merchant,1998, p. 387). Murray (1990, p. 110) theorises that 'participation may result in more difficult goals' and Wier (1993) found that higher levels of budgetary participation are related to higher budget goal difficulty. Thus far, the existing literature suggests that budgetary participation is likely to increase budget goal difficulty.

Results (Indonesian) 1:

Dalam terang tujuan pengaturan teori, telah diusulkan bahwa menetapkan tujuan mempengaruhi jumlah dan durasi dari upaya dikeluarkan (Locke et al., 1981; Locke dan Latham, 1990). Hal ini berpendapat bahwa partisipasi dalam penetapan tujuan anggaran memotivasi bawahan untuk mengungkapkan informasi pribadi selama proses partisipasi yang mengakibatkan penetapan tujuan anggaran lebih sulit (Kren dan Liao, 1988). Dengan demikian, maka bahwa tujuan sulit akan menghasilkan lebih banyak usaha dari bawahan, dengan asumsi individu telah diterima dan berkomitmen untuk tingkat tujuan anggaran. Locke dan Latham(1990) berpendapat bahwa kehadiran tujuan sulit memiliki efek memotivasi pada kinerja individu, karena itu mengangkat tingkat aspirasi nya untuk melakukan lebih baik, dan untuk memperoleh rasa prestasi dan self-kemanjuran dari mencapai tujuan tersebut. Sebagai hasilnya, dia akan termotivasi untuk dimasukkan ke dalam energi tambahan dan usaha, dan bertahan lebih lama dalam upaya untuk mencapai tujuan. Jika tujuan dapat dicapai terlalu mudah, 'langit-langit kinerja' dapat mengganggu individu motivasi untuk mencobalebih keras dan melakukan lebih baik. Di sisi lain, tujuan yang sangat sulit dapat menghambat individu motivasi untuk bertahan dan mengembangkan strategi-strategi tugas sesuai. Oleh karena itu, untuk memotivasi kinerja yang lebih baik, terlibat seharusnya tujuan sulit tetapi dicapai. Selanjutnya, telah berpendapat bahwa jika anggaran tujuan tingkat dianggap sebagai sangat mudah untuk mencapai, bawahan tingkat aspirasi (dan karenanya motivasi dan kinerja) rendah, karena mereka dapat mencapai tujuan mereka dengan usaha minimal, ketekunan dan kreativitas (pedagang, 1998, ms. 387). Murray (1990, halaman 110) theorises bahwa 'partisipasi dapat mengakibatkan lebih sulit tujuan' dan Wier (1993) menemukan bahwa tingkat partisipasi anggaran yang lebih tinggi berhubungan dengan lebih tinggi anggaran tujuan kesulitan. Sejauh ini, literatur yang ada menunjukkan bahwa anggaran partisipasi kemungkinan untuk meningkatkan anggaran tujuan kesulitan.

Results (Indonesian) 2:

Dalam terang teori penetapan tujuan, telah menyarankan bahwa penetapan tujuan mempengaruhi jumlah dan durasi usaha yang dikeluarkan (Locke et al, 1981;. Locke dan Latham, 1990). Dikatakan bahwa partisipasi dalam penetapan tujuan anggaran memotivasi bawahan untuk mengungkapkan informasi pribadi selama proses partisipasi yang menghasilkan pengaturan lebih sulit tujuan anggaran (Kren dan Liao, 1988). Dengan demikian, ini berarti bahwa tujuan yang sulit harus menghasilkan lebih banyak usaha dari bawahan, dengan asumsi individu telah menerima dan berkomitmen untuk tingkat sasaran anggaran. Locke dan Latham (1990) berpendapat bahwa kehadiran gol yang sulit memiliki efek memotivasi kinerja individu, karena mengangkat atau tingkat aspirasi dia untuk tampil lebih baik, dan untuk memperoleh rasa prestasi dan self-efficacy dari mencapai seperti tujuan. Akibatnya, ia akan termotivasi untuk dimasukkan ke dalam energi tambahan dan usaha, dan bertahan lebih lama dalam upaya untuk mencapai tujuan. Jika tujuan dapat dicapai terlalu mudah, yang 'kinerja langit-langit' dapat mengganggu motivasi individu untuk mencoba
lebih keras dan melakukan yang lebih baik. Di sisi lain, gol sangat sulit dapat menghambat motivasi seseorang untuk bertahan dan mengembangkan strategi tugas yang sesuai. Oleh karena itu, dalam rangka memotivasi kinerja yang lebih baik, tujuan yang terlibat harus sulit tetapi dicapai. Selanjutnya, telah berpendapat bahwa jika tingkat sasaran anggaran dianggap sebagai cukup mudah untuk mencapai, tingkat bawahan 'aspirasi (dan karenanya motivasi dan kinerja) yang rendah, karena mereka dapat mencapai tujuan mereka dengan usaha minimal, ketekunan, dan kreativitas (Merchant, 1998, hal. 387). Murray (1990, hal. 110) theorises yang 'partisipasi dapat mengakibatkan gol lebih sulit' dan Wier (1993) menemukan bahwa tingkat yang lebih tinggi dari partisipasi anggaran terkait dengan tinggi anggaran kesulitan tujuan. Sejauh ini, literatur yang ada menunjukkan bahwa partisipasi anggaran cenderung meningkat kesulitan sasaran anggaran.