Bismarck operational foreign policy

Bismarck operational foreign policy beyond mere neighborhood policy. At the Berlin Congress (1871) and at the Berlin West Africa Conference (1884-85), he served as an intermediary between the great powers. He succeeded, the interest of the other powers of Central Europe to non-European (including Balkan Siche) distract "peripheral" and struturell applied voltages - about two rule Russia and Austria in the Balkans or between Britain and France in the colonies - below the threshold for the outbreak of war keep on the boil. this became more difficult at the end of the Bismarck era; Opportunism and short-term tactics prevailed.

Results (Indonesian) 1:

Bismarck kebijakan luar negeri operasional luar hanya lingkungan kebijakan. Pada Kongres Berlin (1871) dan pada konferensi Afrika Barat Berlin (1884-85), ia menjabat sebagai perantara antara kekuatan besar. Dia berhasil, kepentingan kekuasaan lain Eropa Tengah untuk non-Eropa (termasuk Balkan Siche) mengalihkan perhatian "perifer" dan struturell diterapkan tegangan - sekitar dua aturan Rusia dan Austria di Balkan atau antara Britain dan Perancis di koloni - di bawah ambang batas untuk pecahnya perang terus mendidih. ini menjadi lebih sulit di akhir Bismarck era; Oportunisme dan jangka pendek taktik menang.

Results (Indonesian) 2:

kebijakan luar negeri Bismarck operasional di luar kebijakan lingkungan belaka. Pada Berlin Congress (1871) dan di Berlin Barat Afrika Conference (1884-1885), ia menjabat sebagai perantara antara kekuatan-kekuatan besar. Dia berhasil, kepentingan kekuatan-kekuatan lainnya dari Eropa Tengah ke non-Eropa (termasuk Balkan Siche) mengalihkan perhatian "perifer" dan struturell tegangan diterapkan - sekitar dua aturan Rusia dan Austria di Balkan atau antara Inggris dan Perancis di koloni - di bawah ambang batas untuk pecahnya perang terus mendidih. ini menjadi lebih sulit di akhir era Bismarck; Oportunisme dan jangka pendek taktik menang.