MALAYSIA has a population of 24 million. In the period 1986 to June 20 translation - MALAYSIA has a population of 24 million. In the period 1986 to June 20 Indonesian how to say

MALAYSIA has a population of 24 mil

MALAYSIA has a population of 24 million. In the period 1986 to June 2005,
the number of recorded HIV patients was 63,438 while AIDS patients numbered
10,044. Recorded AIDS deaths were 7,673. There are already 15,000
children orphaned by AIDS in the country.
The World Health Organization in June 2005 warned that an HIV epidemic is
knocking on Malaysia’s door1. The figures, according to health authorities and
NGOs, are a conservative estimate.
The budget in 2003 for pharmaceutical drugs of the Malaysian Ministry of Health
(MOH) was USD 193.6 million, of which USD 3.6 million was for antiretroviral
drugs (ARVs). Since prices of ARVs are high, and about 75% of the HIV positive
persons are intravenous drug users who largely cannot afford treatment, the
MOH was faced with the challenge of increasing access to affordable ARVs.
In facing the challenges of HIV/AIDS through the provision of antiretroviral
drugs, the MOH underwent an experience that may be useful for other developing
countries.
At the initiative of the MOH, in 2003, Malaysia became the first country to
issue a compulsory licence following the adoption of the Doha Declaration on
the TRIPS Agreement and Public Health by the 2001 Ministerial Conference of
the World Trade Organisation (WTO).
1281/5000
From: Detect language
To: Indonesian
Results (Indonesian) 1: [Copy]
Copied!
MALAYSIA memiliki populasi dari 24 juta. Dalam periode 1986 sampai Juni 2005jumlah pasien HIV yang direkam adalah 63,438 sementara pasien AIDS bernomor10,044. kematian AIDS direkam adalah 7,673. Sudah ada 15.000anak-anak yatim piatu AIDS di negara.Organisasi Kesehatan Dunia pada Juni 2005 memperingatkan bahwa epidemi HIV adalahmengetuk Malaysia door1. Angka-angka, menurut otoritas kesehatan danLSM, adalah perkiraan konservatif.Anggaran pada tahun 2003 untuk obat-obatan farmasi Kementerian Kesehatan Malaysia(DEPKES) adalah Rp 193.6 juta, yang adalah USD 3.6 juta untuk antiretroviralobat-obatan (ARV). Karena harga ARV yang tinggi, dan sekitar 75% dari HIV positiforang-orang yang pengguna narkoba suntikan yang sebagian besar tidak mampu perawatan,MOH dihadapkan dengan tantangan untuk meningkatkan akses ke ARV yang terjangkau.Dalam menghadapi tantangan HIV/AIDS melalui penyediaan antiretroviralobat-obatan, MOH mengalami pengalaman yang mungkin berguna untuk mengembangkan lainnyanegara.Atas prakarsa Depkes, pada tahun 2003, Malaysia menjadi negara pertama yangmengeluarkan ijin wajib mengikuti adopsi Deklarasi DohaKesepakatan TRIPS dan kesehatan umum oleh 2001 KTMOrganisasi perdagangan dunia (WTO).
Being translated, please wait..
Results (Indonesian) 2:[Copy]
Copied!
MALAYSIA memiliki populasi 24 juta. Pada periode 1986 sampai Juni 2005,
jumlah pasien HIV yang tercatat adalah 63.438 sedangkan penderita AIDS berjumlah
10.044. Kematian akibat AIDS tercatat adalah 7.673. Sudah ada 15.000
anak yatim piatu karena AIDS di negeri ini.
Organisasi Kesehatan Dunia pada bulan Juni 2005 memperingatkan bahwa epidemi HIV
mengetuk door1 Malaysia. Angka-angka, menurut pihak berwenang kesehatan dan
LSM, adalah perkiraan konservatif.
Anggaran tahun 2003 untuk obat farmasi dari Kementerian Kesehatan Malaysia
(Depkes) adalah USD 193.600.000, dimana USD 3,6 juta adalah untuk antiretroviral
obat (ARV). Karena harga ARV tinggi, dan sekitar 75% dari HIV positif
orang adalah pengguna narkoba suntikan yang sebagian besar tidak mampu perawatan,
Depkes dihadapkan dengan tantangan peningkatan akses terhadap ARV terjangkau.
Dalam menghadapi tantangan HIV / AIDS melalui pemberian antiretroviral
obat, Depkes menjalani pengalaman yang mungkin berguna untuk berkembang lainnya
negara.
Atas inisiatif Depkes, pada tahun 2003, Malaysia menjadi negara pertama yang
mengeluarkan lisensi wajib mengikuti adopsi Deklarasi Doha pada
perjanjian TRIPS dan Kesehatan Masyarakat oleh Konferensi Menteri 2.001 dari
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: ilovetranslation@live.com