The seminal second generation IC wo

The seminal second generation IC work is that of Roos et al. (1997). Second generation IC allows the first three of the four bullet-point claims for IC to be met since it is holistic. However, to achieve the fourth requires proper measurement. If a hard and auditable link between HRM practices and business performance is needed, then third generation IC is required. This was devised by Pike et al. (2002) and is described in Figure 2.

Results (Indonesian) 1:

Generasi kedua seminalis kerja IC adalah bahwa dari Roos et al. (1997). Generasi kedua IC memungkinkan pertama tiga dari empat poin-poin klaim untuk IC harus dipenuhi karena holistik. Namun, untuk mencapai keempat memerlukan pengukuran yang tepat. Jika link keras dan adminstrasi antara praktek-praktek HRM dan kinerja bisnis yang dibutuhkan, kemudian generasi ketiga IC diperlukan. Ini diciptakan oleh Pike et al. (2002) dan digambarkan pada gambar 2.

Results (Indonesian) 2:

Mani generasi kedua IC kerja adalah bahwa dari Roos et al. (1997). Generasi kedua IC memungkinkan tiga pertama dari empat klaim poin-poin untuk IC yang harus dipenuhi karena holistik. Namun, untuk mencapai keempat memerlukan pengukuran yang tepat. Jika link keras dan auditable antara praktek HRM dan kinerja bisnis diperlukan, maka generasi ketiga IC diperlukan. Hal ini dirancang oleh Pike dkk. (2002) dan dijelaskan pada Gambar 2.