Mangroves forests are highly produc

Mangroves forests are highly productive (Bouillon et al. 2008), at the base of rich detritus-based food webs that support diverse marine and terrestrial fauna(Odum and Heald 1975). These systems provide numerous valuable services to local people, from shoreline stabilization and run-off purification to the provisioning of fisheries stocks (Ewel et al. 1998;Aburto-Oropeza et al. 2008), and one mangrove ecosystem service of global impact is their role as carbon sinks (Chmura et al. 2003). Mangroves store more carbon than most other forest types, mostly in accumulated layers of peat (Donato et al. 2011). Mangroves and other coastal vegetated ecosystems including salt marshes and seagrass beds, are now known to play an important role as carbon sinks by fixing and trapping in their sediments disproportionately large amounts of long-lived organic matter,referred to as ‘‘blue carbon’’ (Nelleman et al. 2009).Mangroves and other blue carbon ecosystems have garnered considerable recent interest for their potential contribution to the mitigation of anthropogenic CO2 pollution (Thomas 2014).

Results (Indonesian) 1:

Mangrove hutan sangat produktif (Bouillon et al. 2008), di dasar jaring makanan berbasis detritus kaya yang mendukung beragam laut dan fauna darat (Odum dan Heald 1975). Sistem ini menyediakan berbagai layanan yang berharga kepada orang-orang lokal, dari stabilisasi garis pantai dan run-off pemurnian dengan penyediaan stok perikanan (Ewel et al 1998;.. Aburto-Oropeza et al 2008), dan satu bakau layanan ekosistem dampak global adalah mereka berperan sebagai penyerap karbon (Chmura et al. 2003). Mangrove menyimpan lebih banyak karbon daripada kebanyakan jenis hutan lainnya, terutama di akumulasi lapisan gambut (Donato et al. 2011). Bakau dan ekosistem vegetasi pantai lainnya termasuk rawa-rawa garam dan padang lamun, sekarang dikenal memainkan peran penting sebagai penyerap karbon dengan memperbaiki dan menjebak dalam sedimen mereka dalam jumlah besar yang tidak proporsional dari bahan organik berumur panjang,
Bakau dan ekosistem karbon biru lainnya telah mengumpulkan bunga yang cukup besar terakhir untuk potensi kontribusi mereka terhadap mitigasi polusi CO2 antropogenik (Thomas 2014).

Results (Indonesian) 2:

Hutan bakau sangat produktif (Bouillon et al. 2008), di dasar jaring makanan berbasis detritus kaya yang mendukung beragam fauna laut dan terestrial (Odum dan Heald 1975). Sistem ini memberikan banyak pelayanan yang berharga kepada masyarakat setempat, mulai dari stabilisasi garis pantai dan pemurnian run-off hingga penyediaan saham Perikanan (Ewel et al. 1998; Aburto-Oropeza et al. 2008), dan satu layanan ekosistem mangrove dampak global adalah peran mereka sebagai penyerap karbon (Chmura et al. 2003). Mangrove menyimpan lebih banyak karbon daripada kebanyakan jenis hutan lainnya, terutama di lapisan gambut yang terkumpul (Donato et al. 2011). Mangrove dan ekosistem tumbuhan vertikal pesisir lainnya termasuk rawa garam dan padang lamun, sekarang dikenal untuk memainkan peran penting sebagai karbon Sink dengan memperbaiki dan menjebak dalam sedimen mereka dalam jumlah besar yang tidak proporsional hidup lama materi organik, disebut sebagai ' ' karbon biru ' ' (Nelleman et al. 2009).
Mangrove dan ekosistem karbon biru lainnya telah mengumpulkan minat yang cukup baru untuk kontribusi potensial mereka untuk mitigasi polusi CO2 antropogenik (Thomas 2014).