Other antioxidants may also interfe

Other antioxidants may also interfere with the inflammatory state of obesity. A recent review [55] highlighted the improvement of the physiogical status in obesity, regarding inflammation and oxidative stress, due to the use of curcumin, a polyphenolic spice used in Oriental cuisine. Its concentration can vary from 1.5% to 7.1% in turmeric rhizomes (Curcuma longa) [56]. Curcumin has attracted considerable interest in recent years due to its high medicinal potential: it is a potent immune modulatory agent, presenting antioxidant, anti-fibrotic, anti-viral and anti-infective effects [57] [58]. This anti-inflammatory compound is able to inhibit the transcriptional factor kB (NFkB), which belongs to a group of transcriptional factors inducing cytokine production, which is activated in the response to stress [59].

Results (Indonesian) 1:

Antioksidan lain mungkin juga mengganggu negara peradangan obesitas. Review baru-baru [55] disorot peningkatan physiogical status dalam obesitas, mengenai peradangan dan stres oksidatif, karena penggunaan kurkumin, rempah-rempah polifenolik yang digunakan dalam masakan Oriental. Konsentrasi dapat bervariasi dari 1,5% untuk 7,1% di rimpang kunyit (Curcuma longa) [56]. Curcumin telah menarik minat yang besar dalam beberapa tahun terakhir karena potensi obat tinggi: sangat ampuh kekebalan modulatory agen, presentasi antioksidan, anti-fibrosis, anti-virus dan antiinfeksi efek [57] [58]. Senyawa ini anti-inflamasi mampu menghambat kB faktor transcriptional (NFkB), yang merupakan milik sekelompok transcriptional faktor merangsang produksi sitokin, yang diaktifkan dalam respon terhadap stres [59].

Results (Indonesian) 2:

antioksidan lainnya juga dapat mengganggu keadaan inflamasi obesitas. Sebuah tinjauan baru-baru [55] menyoroti peningkatan status physiogical obesitas, mengenai peradangan dan stres oksidatif, karena penggunaan kurkumin, rempah-rempah polifenol yang digunakan dalam masakan Oriental. konsentrasi dapat bervariasi dari 1,5% menjadi 7,1% di rimpang kunyit (Curcuma longa) [56]. Kurkumin telah menarik minat yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir karena potensi obat tinggi: itu adalah agen modulatory kekebalan ampuh, menyajikan antioksidan, anti-fibrosis, efek anti-virus dan anti-infeksi [57] [58]. senyawa anti-inflamasi ini mampu menghambat faktor transkripsi kB (NFkB), yang termasuk dalam kelompok faktor transkripsi merangsang produksi sitokin, yang diaktifkan dalam respon stres [59].