Previous research has found that mi

Previous research has found that mindset and goal orientation are intricately related in motivation and academic achievement, which holds significant implications for students in higher education (Dweck, 2009). While growth mindset-focused intervention has been studied, finding improvement in mastery goal-setting (Blackwell, Trzesniewski, and Dweck, 2007), goal-focused intervention accounting for student mindset has not. First-year college students’ implicit theory of intelligence, or mindset, was measured before they were randomly assigned to set either a mastery- or performance-based goal in relation to their first exam in a difficult chemistry course. Upon receiving their first exam score, students were free to set whatever type of goal they wished in relation to the second exam. Results indicate that students who voluntarily set mastery-based goals earned significantly higher exam scores than those who set performance-based goals. Controlling for mindset, differences in perceived success and student satisfaction based on goal orientation need to be studied further. Limitations, suggestions for future research, and implications for student affairs professionals are discussed.

Results (Indonesian) 1:

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa pola pikir dan tujuan orientasi keduanya berhubungan dalam motivasi dan prestasi akademik, yang memegang implikasi signifikan siswa dalam pendidikan tinggi (Dweck, 2009). Sementara pertumbuhan intervensi berfokus pada pola pikir telah dipelajari, mencari perbaikan dalam penetapan tujuan penguasaan (Blackwell, Trzesniewski, dan Dweck, 2007), berfokus pada tujuan intervensi akuntansi untuk pola pikir siswa belum. Tahun pertama mahasiswa implisit teori kecerdasan, atau pola pikir, diukur sebelum mereka ditugaskan secara acak untuk menetapkan baik berbasis penguasaan atau kinerja tujuan dalam kaitannya dengan ujian pertama mereka dalam suatu kursus yang sulit kimia. Setelah menerima nilai ujian pertama mereka, siswa yang bebas untuk mengatur apapun jenis tujuan mereka berharap dalam kaitannya dengan kedua ujian. Hasil menunjukkan bahwa siswa yang secara sukarela menetapkan cita-cita yang berbasis penguasaan mendapatkan nilai ujian yang secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang menetapkan cita-cita yang berbasis kinerja. Mengendalikan untuk pola pikir, perbedaan dianggap sukses dan kepuasan siswa Berdasarkan orientasi tujuan harus dipelajari lebih lanjut. Keterbatasan, saran untuk penelitian, dan implikasi bagi mahasiswa urusan profesional dibahas.

Results (Indonesian) 2:

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa pola pikir dan orientasi tujuan yang rumit terkait motivasi dan prestasi akademik, yang memiliki implikasi signifikan bagi siswa di pendidikan tinggi (Dweck, 2009). Sementara pertumbuhan intervensi pola pikir yang berfokus telah dipelajari, menemukan peningkatan penguasaan penetapan tujuan (Blackwell, Trzesniewski, dan Dweck, 2007), intervensi tujuan yang berfokus akuntansi untuk pola pikir siswa belum. Teori implisit tahun pertama mahasiswa 'kecerdasan, atau pola pikir, diukur sebelum mereka secara acak ditugaskan untuk mengatur baik mastery- atau tujuan berbasis kinerja dalam kaitannya dengan ujian pertama mereka di kursus kimia yang sulit. Setelah menerima skor ujian pertama mereka, siswa bebas untuk mengatur jenis apa pun tujuan mereka ingin dalam kaitannya dengan ujian kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang secara sukarela menetapkan tujuan berdasarkan penguasaan diperoleh nilai ujian secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang menetapkan tujuan berbasis kinerja. Mengendalikan pola pikir, perbedaan dalam keberhasilan yang dirasakan dan kepuasan mahasiswa berdasarkan orientasi tujuan perlu dikaji lebih lanjut. Keterbatasan, saran untuk penelitian masa depan, dan implikasi untuk kemahasiswaan profesional dibahas.