Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Indonesia adalah negara terbesar di kawasan dan api kejadian lazim. Setiap tahun, kebakaran terjadi pada semua pulau yang diisi dengan fokus utama di Kalimantan dan Sumatra. Sebuah tambal sulam lembaga yang berkaitan dengan kebakaran (nasional, provinsi dan kabupaten) dan studi kasus kebakaran berbasis masyarakat yang hadir. Meskipun sistem manajemen kebakaran kohesif, seimbang dan mampu efektif di seluruh negeri tidak ada di Indonesia, ada keberhasilan kelembagaan dan masyarakat yang dapat digunakan untuk model dan membangun kemampuan manajemen yang lebih kuat, berlaku untuk pulau-pulau yang lebih besar, jika tidak keseluruhan kebakaran nation.Most secara langsung disebabkan oleh aktivitas manusia. Satu-satunya penyebab alami api berasal pembakaran lapisan batubara, beberapa di antaranya telah turun hingga 17 000 tahun (Goldammer dan Seibert, 1989,1990). Penyebab utama adalah konversi lahan besar-besaran, perladangan berpindah, pembuangan residu pertanian untuk persiapan lahan pertanian, konflik sosial dan transmigrasi. Sejak tahun 2000, telah ada tidak satu tahun kekeringan yang signifikan atau peristiwa El Niño di Indonesia, maka tingkat aktivitas kebakaran dan dampak yang dialami pada tahun 1997-98 belum diulang. Tidak ada api
statistik yang tersedia sejak 1997-1998 event untuk mengukur kebakaran dengan nomor, intensitas, tipe vegetasi, penggunaan lahan, berdasarkan wilayah dibakar atau untuk memberikan perkiraan kerusakan komersial. AID Lingkungan Belanda (2002) melaporkan kabut yang serius dan polusi dari kebakaran hutan pada bulan September 2002 setelah periode kering yang panjang. Informasi satelit untuk Agustus 2002 di Kalimantan mengungkapkan bahwa mayoritas (75%) dari aktivitas kebakaran terjadi di wilayah perkebunan dan HPH, menunjukkan bahwa sebagian besar kabut berasal
dari konversi hutan atau eksploitasi. Tidak ada perkiraan daerah kebakaran diberikan.
Being translated, please wait..
