The results relative to the relatio

The results relative to the relationship between accounting variables and share price show that investors consider the BVPS to be more significant with respect to the EPS. A possible reason for the relatively lesser relevance of the EPS could be explained by the existence of the negative earnings for some companies in the sample. In effect, several studies have shown that negative earnings convey less information than positive earnings (Sin andWatts, 2000; Jan and Ou, 1995; Hayn, 1995). In detail, Sin and Watts (2000) indicated that the earnings response coefficient for losses is lower than for profits; Jan and Ou (1995), comparing the information content of gains and losses, found that only positive earnings have an information content; finally, Hayn (1995), investigating the information contained in losses, showed that there is no relationship between earnings and stock prices for loss making firms. Moreover, the study by Collins et al. (1999) suggests that, in the presence of loss firms, the role of BVPS as a proxy for expected future normal earnings is heightened because earnings are not useful in forecasting future earnings.

Results (Indonesian) 1:

Hasilnya dibandingkan hubungan antara variabel akuntansi dan harga saham menunjukkan bahwa investor mempertimbangkan BVPS menjadi lebih signifikan terhadap EPS. Alasan yang mungkin untuk relevansi relatif lebih rendah EPS dapat dijelaskan dengan adanya penghasilan negatif untuk beberapa perusahaan dalam sampel. Akibatnya, beberapa studi telah menunjukkan bahwa penghasilan negatif menyampaikan informasi kurang dari laba positif (dosa andWatts, 2000; Jan dan Ou, 1995; Hayn, 1995). Secara rinci, dosa dan watt (2000) menunjukkan bahwa penghasilan respon koefisien untuk kerugian lebih rendah dari profits; Jan dan Ou (1995), membandingkan isi informasi dari keuntungan dan kerugian, menemukan bahwa laba hanya positif memiliki konten informasi; finally, Hayn (1995), menyelidiki informasi yang terkandung dalam kerugian, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara laba dan harga saham untuk badan yang membuat perusahaan. Selain itu, studi oleh Collins et al. (1999) menunjukkan bahwa, depan firms kerugian, peran BVPS sebagai proxy untuk perkiraan Pendapatan normal di masa depan akan meningkat karena penghasilan tidak berguna dalam meramalkan masa depan penghasilan.

Results (Indonesian) 2:

Hasil relatif terhadap hubungan antara variabel akuntansi dan harga saham menunjukkan bahwa investor mempertimbangkan BVPS untuk menjadi lebih signifikan sehubungan dengan EPS. Sebuah alasan yang mungkin untuk relevansi yang relatif lebih rendah dari EPS dapat dijelaskan dengan adanya pendapatan negatif untuk beberapa perusahaan dalam sampel. Akibatnya, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa laba negatif menyampaikan informasi kurang dari laba positif (Sin andWatts, 2000; Jan dan Ou, 1995; Hayn, 1995). Secara rinci, Sin dan Watts (2000) menunjukkan bahwa koefisien respon laba kerugian lebih rendah daripada laba yang; Jan dan Ou (1995), membandingkan kandungan informasi dari keuntungan dan kerugian, menemukan bahwa hanya laba positif memiliki kandungan informasi; akhirnya, Hayn (1995), menyelidiki informasi yang terkandung dalam kerugian, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pendapatan dan harga saham untuk perusahaan kehilangan membuat. Selain itu, studi oleh Collins et al. (1999) menunjukkan bahwa, dengan adanya kerugian perusahaan-perusahaan, peran BVPS sebagai proxy untuk diharapkan laba yang normal masa depan akan meningkat karena pendapatan yang tidak berguna dalam meramalkan laba masa depan.