Nothing could be further from the t

Nothing could be further from the truth, whereas it is certainly true that from day one a minority of Persians filled the ranks of the biggest enemies of Islam (like Abu Lu’lu’ah), yet this minority group – throughout Persian Sunni history – had never the upper hand, they did not represent the majority of Persians who did not just accepted Islam and Sunnism, but championed it (along with the Arabic language) wherever they could (Persian Sunnis propagated Islam in the horn of Africa-Somalia all the way to Indonesia!). It was only when the Turkic Safavids conquered Persia and enforced Twelver Rafidi Shiism upon the majority of the people in Persian lands when this minority became the majority and ever since then spouts its historical distortion and tries to waterdown the Persian Sunni history of Iran, such as Persian Sunni Samanid empire that was more Persian than all those wretched enemies of Islam who claim Persian ancestry, Shias and supremacists alike.

and all praise is due to Allah.

Results (Indonesian) 2:

Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran, sedangkan memang benar bahwa sejak hari pertama minoritas Persia diisi jajaran musuh terbesar Islam (seperti Abu Lu'lu'ah), namun kelompok minoritas ini - sepanjang sejarah Sunni Persia - tidak pernah di atas angin, mereka tidak mewakili mayoritas Persia yang tidak hanya menerima Islam dan Sunni, tapi diperjuangkan itu (bersama dengan bahasa Arab) di mana pun mereka bisa (Persia Sunni menyebarkan Islam di tanduk Afrika-Somalia semua cara untuk Indonesia!). Itu hanya ketika Turki Safawi menaklukkan Persia dan ditegakkan Dua Belas Rafidi Syiah pada mayoritas rakyat di negeri-negeri Persia ketika minoritas ini menjadi mayoritas dan sejak saat itu menyembur-nyemburkan distorsi sejarah dan mencoba untuk waterdown sejarah Sunni Persia Iran, seperti Persia kerajaan Samanid Sunni yang lebih Persia dari semua musuh celaka Islam yang mengaku keturunan Persia, Syiah dan supremasi sama.

dan segala puji bagi Allah.