Root penetration and fine root prol

Root penetration and fine root proliferation were influenced by soil type.Both pure sands and gravel layers (no fine materials) as well as highly compacted loamy and clayey soils restricted or prevented root penetration (see also Soil Compaction).

In their classic study,Daddow and Warrington (1983) used an in depth survey of forest soil compaction research to create a chart depicting rootgrowth limiting bulk density for each soil texture (i.e., the bulk density at which root growth would essentially halt for a given soil texture). As they note, this serves as a useful proxy for soil resistance to penetration, but does not account for other factors that affect soil strength, particularly moisture.

Dorioz et al. (1993) observed that adsorption of water by roots promoted reorganization of the
clay, characterized by oriented and compacted clay particles,and that this environment was very rich in root mucilage. “The outstanding effect of the rhizosphere on soil structure can be related to the rhizosphere as being the privileged site for growth for a wide range of microorganisms at various sizes, each of them organizing the material at its own scale” (Dorioz et al. 1993).

Results (Indonesian) 2:

Penetrasi dan perkembangan akar bulu akar dipengaruhi oleh tanah type.Both pasir dan lapisan kerikil (tidak ada bahan halus) serta liat sangat padat dan tanah liat murni dibatasi atau dicegah penetrasi akar (lihat juga Pemadatan Tanah). Dalam studi klasik mereka, Daddow dan Warrington (1983) menggunakan sebuah survei mendalam hutan penelitian pemadatan tanah untuk membuat grafik yang menggambarkan rootgrowth membatasi bulk density untuk setiap tekstur tanah (yaitu, kepadatan massal di mana pertumbuhan akar pada dasarnya akan menghentikan untuk tekstur tanah yang diberikan). Seperti mereka mencatat, ini berfungsi sebagai proxy berguna untuk ketahanan tanah terhadap penetrasi, tapi tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kekuatan tanah, khususnya kelembaban. Dorioz et al. (1993) mengamati bahwa adsorpsi air oleh akar dipromosikan reorganisasi tanah liat, ditandai dengan partikel tanah liat berorientasi dan dipadatkan, dan bahwa lingkungan ini sangat kaya akar lendir. "Pengaruh luar biasa dari rizosfir pada struktur tanah dapat berhubungan dengan rizosfer sebagai situs istimewa untuk pertumbuhan untuk berbagai mikroorganisme pada berbagai ukuran, masing-masing dari mereka mengorganisir material pada skala sendiri" (Dorioz et al. 1993 ).