Liquid sample is introduced into a

Liquid sample is introduced into a heated, graphite furnace.
The furnace is heated by passing an electrical current. To prevent oxidation of the furnace, it is sheathed in inert gas (argon)
There is no nebuliziation, etc. The sample is introduced as a drop (usually 10-50 uL)
The furnace goes through several steps…
Drying (usually just above 110 deg. C.)
Ashing (up to 1000 deg. C)
Atomization (Up to 2000-3000 C)
Cleanout (quick ramp up to 3500 C or so). Waste is blown out with a blast of Ar.
The light from the source (HCL) passes through the furnace and absorption during the atomization step is recorded over several seconds  ETAAS more sensitive

Results (Indonesian) 1:

Sampel cairan diperkenalkan ke dalam air panas, tungku grafit.Tungku dipanaskan dengan melewati arus listrik. Untuk mencegah oksidasi tungku, itu adalah menyarungkan inert gas (argon)Ada tidak ada nebuliziation, dll. Sampel diperkenalkan sebagai setetes (biasanya 10-50 uL)Tungku berjalan melalui beberapa langkah...Pengeringan (biasanya hanya di atas 110 derajat C.)Ashing (hingga 1000 derajat C)Atomisasi (hingga 2000-3000 C)Cleanout (jalan cepat sampai dengan 3500 C atau lebih). Limbah ditiup keluar dengan sebuah ledakan AR.Cahaya dari sumber (HCL) melewati tungku dan penyerapan selama langkah atomisasi tercatat selama beberapa detik  ETAAS lebih sensitif