ConclusionThe participants entered

Conclusion
The participants entered Blair’s classroom having internalized conflicting rationales for the purpose of general studies. On the one hand, this course work was supposed to make students well rounded and prepared for their life journey. On the other hand, this course of study was also supposed to provide students with skills essential to the twenty-first-century workplace. For these reasons, students such as Billy referred to English 252 as “trying to build a house on water.” He and so many of his peers failed to find a connection between their studies and their futures.

Results (Indonesian) 1:

KesimpulanPeserta memasuki kelas Blair memiliki diinternalisasi alasan-alasan yang bertentangan untuk tujuan studi umum. Di satu sisi, pekerjaan lapangan ini seharusnya membuat siswa berpengetahuan dan siap untuk perjalanan hidup mereka. Di sisi lain, program studi ini juga seharusnya memberikan siswa dengan keterampilan penting untuk abad ke-duapuluhsatu tempat kerja. Untuk alasan ini, mahasiswa seperti Billy disebut 252 bahasa Inggris sebagai "berusaha untuk membangun sebuah rumah di air." Dia dan begitu banyak temannya gagal menemukan hubungan antara studi mereka dan masa depan mereka.

Results (Indonesian) 2:

Kesimpulan
Para peserta memasuki kelas Blair telah diinternalisasi alasan-alasan yang bertentangan dengan tujuan studi umum. Di satu sisi, program kerja ini seharusnya membuat siswa baik bulat dan siap untuk perjalanan hidup mereka. Di sisi lain, program studi ini juga seharusnya memberikan siswa dengan keterampilan penting untuk kerja-abad dua puluh. Untuk alasan ini, siswa seperti Billy disebut English 252 sebagai "mencoba untuk membangun sebuah rumah di atas air." Dia dan begitu banyak dari rekan-rekannya gagal menemukan hubungan antara studi mereka dan masa depan mereka.