INTISARIPenggunaan obat tradisional di Indonesia semakin meningkat kar translation - INTISARIPenggunaan obat tradisional di Indonesia semakin meningkat kar Indonesian how to say

INTISARIPenggunaan obat tradisional

INTISARI

Penggunaan obat tradisional di Indonesia semakin meningkat karena sering menunjukkan keefektifan secara klinis. Ganggang hijau (Spirogyra orthospira) merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional. Ganggang hijau memiliki kandungan senyawa aktif phytomelatonin yang berdasarkan penelitian memiliki fungsi penting dalam pencegahan maupun pengobatan berbagai penyakit. Penggunaan ganggang hijau dalam jangka panjang perlu dilakukan uji secara subkronis dengan melihat gambaran histopatologik organ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian subkronis ekstrak etanol ganggang hijau terhadap gambaran histopatologik jantung, ginjal, dan hati tikus jantan galur Wistar.

Desain penelitian ini adalah post test only control group design. Sebanyak 32 ekor tikus jantan galur Wistar dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok I sebagai kontrol diberi larutan CMC Na 1%. Kelompok II, III, IV sebagai kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol ganggang hijau dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Semua kelompok diberi perlakuan selama 28 hari secara oral. Pada hari ke-29, semua hewan uji dikorbankan dan diambil organnya untuk ditimbang dan dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan HE. Analisis data kualitatif berupa gambaran histopatologik organ kelompok perlakuaan yang dibandingkan terhadap kelompok kontrol dan data kuantitatif berupa rasio berat organ yang dianalisis secara statistik.

Hasil pemeriksaan rasio berat organ menunjukkan bahwa rasio berat organ jantung mengalami penurunan pada dosis 100 dan 200 mg/kgBB sedangkan rasio berat organ ginjal dan hati mengalami kenaikan pada dosis 400 mg/kgBB. Hasil pemeriksaan gambaran histopatologik menunjukkan bahwa organ jantung mengalami infiltrasi sel radang pada dosis 100, 200, 400 mg/kgBB, organ ginjal mengalami nekrosis pada dosis 400 mg/kgBB dan organ hati mengalami infiltrasi sel radang pada dosis 400 mg/kgBB dan juga mengalami nekrosis pada dosis 200 mg/kgBB. Nilai % insiden kerusakan organ jantung, ginjal, dan hati berada di bawah 50%.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian secara subkronis ekstrak etanol ganggang hijau (Spirogyra orthospira) pada dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB mempengaruhi rasio berat organ dan gambaran histopatologik organ jantung, ginjal, dan hati tikus jantan galur Wistar.


Kata kunci : Ganggang hijau, uji toksisitas subkronis, histopatologik.
0/5000
From: -
To: -
Results (Indonesian) 1: [Copy]
Copied!
INTISARI

Penggunaan obat tradisional di Indonesia semakin meningkat karena sering menunjukkan keefektifan secara klinis. Ganggang hijau (Spirogyra orthospira) merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional. Ganggang hijau memiliki kandungan senyawa aktif phytomelatonin yang berdasarkan penelitian memiliki fungsi penting dalam pencegahan maupun pengobatan berbagai penyakit. Penggunaan ganggang hijau dalam jangka panjang perlu dilakukan uji secara subkronis dengan melihat gambaran histopatologik organ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian subkronis ekstrak etanol ganggang hijau terhadap gambaran histopatologik jantung, ginjal, dan hati tikus jantan galur Wistar.

Desain penelitian ini adalah post test only control group design. Sebanyak 32 ekor tikus jantan galur Wistar dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok I sebagai kontrol diberi larutan CMC Na 1%. Kelompok II, III, IV sebagai kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol ganggang hijau dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Semua kelompok diberi perlakuan selama 28 hari secara oral. Pada hari ke-29, semua hewan uji dikorbankan dan diambil organnya untuk ditimbang dan dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan HE. Analisis data kualitatif berupa gambaran histopatologik organ kelompok perlakuaan yang dibandingkan terhadap kelompok kontrol dan data kuantitatif berupa rasio berat organ yang dianalisis secara statistik.

Hasil pemeriksaan rasio berat organ menunjukkan bahwa rasio berat organ jantung mengalami penurunan pada dosis 100 dan 200 mg/kgBB sedangkan rasio berat organ ginjal dan hati mengalami kenaikan pada dosis 400 mg/kgBB. Hasil pemeriksaan gambaran histopatologik menunjukkan bahwa organ jantung mengalami infiltrasi sel radang pada dosis 100, 200, 400 mg/kgBB, organ ginjal mengalami nekrosis pada dosis 400 mg/kgBB dan organ hati mengalami infiltrasi sel radang pada dosis 400 mg/kgBB dan juga mengalami nekrosis pada dosis 200 mg/kgBB. Nilai % insiden kerusakan organ jantung, ginjal, dan hati berada di bawah 50%.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian secara subkronis ekstrak etanol ganggang hijau (Spirogyra orthospira) pada dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB mempengaruhi rasio berat organ dan gambaran histopatologik organ jantung, ginjal, dan hati tikus jantan galur Wistar.


Kata kunci : Ganggang hijau, uji toksisitas subkronis, histopatologik.
Being translated, please wait..
Results (Indonesian) 2:[Copy]
Copied!
INTISARI

Penggunaan obat tradisional di Indonesia semakin meningkat karena sering menunjukkan keefektifan secara klinis. Ganggang hijau (Spirogyra orthospira) merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional. Ganggang hijau memiliki kandungan senyawa aktif phytomelatonin yang berdasarkan penelitian memiliki fungsi penting dalam pencegahan maupun pengobatan berbagai penyakit. Penggunaan ganggang hijau dalam jangka panjang perlu dilakukan uji secara subkronis dengan melihat gambaran histopatologik organ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian subkronis ekstrak etanol ganggang hijau terhadap gambaran histopatologik jantung, ginjal, dan hati tikus jantan galur Wistar.

Desain penelitian ini adalah post test only control group design. Sebanyak 32 ekor tikus jantan galur Wistar dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok I sebagai kontrol diberi larutan CMC Na 1%. Kelompok II, III, IV sebagai kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol ganggang hijau dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Semua kelompok diberi perlakuan selama 28 hari secara oral. Pada hari ke-29, semua hewan uji dikorbankan dan diambil organnya untuk ditimbang dan dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan HE. Analisis data kualitatif berupa gambaran histopatologik organ kelompok perlakuaan yang dibandingkan terhadap kelompok kontrol dan data kuantitatif berupa rasio berat organ yang dianalisis secara statistik.

Hasil pemeriksaan rasio berat organ menunjukkan bahwa rasio berat organ jantung mengalami penurunan pada dosis 100 dan 200 mg/kgBB sedangkan rasio berat organ ginjal dan hati mengalami kenaikan pada dosis 400 mg/kgBB. Hasil pemeriksaan gambaran histopatologik menunjukkan bahwa organ jantung mengalami infiltrasi sel radang pada dosis 100, 200, 400 mg/kgBB, organ ginjal mengalami nekrosis pada dosis 400 mg/kgBB dan organ hati mengalami infiltrasi sel radang pada dosis 400 mg/kgBB dan juga mengalami nekrosis pada dosis 200 mg/kgBB. Nilai % insiden kerusakan organ jantung, ginjal, dan hati berada di bawah 50%.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian secara subkronis ekstrak etanol ganggang hijau (Spirogyra orthospira) pada dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB mempengaruhi rasio berat organ dan gambaran histopatologik organ jantung, ginjal, dan hati tikus jantan galur Wistar.


Kata kunci : Ganggang hijau, uji toksisitas subkronis, histopatologik.
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: