Conversion of tropical forests to a

Conversion of tropical forests to agricultural and agroforestry systems have occurred at a high rate. Those problems have been encountered the last decades, particularly in the area of rainforest in Southeast Asia with a low until medium level. The activity of this forest cover change includes harvesting of rattan, selective logging, and agroforestry systems in marginal zones of the forest (FWI/GFW 2002). The process of the loss of mature trees caused by forest management practices can change significantly forest microclimate (Childs and flint 1987). Beside this, it also has serious impact in species diversity and on the other hand can cause noticeable effects on carbon storage.
Primarily, carbon is stored in the form of biomass and soil organic matter, with above and belowground pools. Furthermore, most of relevant studies reported that conversion of tropical forest affected C budget in terrestrial ecosystems. But, most of studies only focused on carbon of the above ground components. However, data on changes in belowground production due to land conversion is still rare.

Results (Indonesian) 1:

Konversi tropis hutan untuk pertanian dan sistem agroforestry telah terjadi pada tingkat tinggi. Masalah tersebut telah dihadapi dekade terakhir, khususnya di wilayah hutan hujan di Asia Tenggara dengan rendah sampai tingkat menengah. Kegiatan perubahan penutup hutan ini mencakup panen rotan, selektif penebangan dan sistem agroforestry di pinggir zona hutan (FWI/GFW 2002). Proses hilangnya pohon-pohon disebabkan oleh praktek-praktek pengelolaan hutan dapat berubah secara signifikan hutan iklim mikro (Childs dan flint 1987). Selain ini, ini juga memiliki dampak serius di keanekaragaman spesies dan di sisi lain dapat menyebabkan efek yang nyata pada penyimpanan karbon. Terutama, karbon disimpan dalam bentuk biomassa dan tanah bahan organik, dengan kolam renang di atas dan belowground. Selain itu, sebagian besar studi yang relevan melaporkan bahwa konversi hutan tropis terpengaruh C anggaran ekosistem darat. Namun, sebagian besar studi hanya terfokus pada karbon komponen di atas tanah. Namun, data mengenai perubahan dalam belowground produksi akibat konversi lahan masih jarang.

Results (Indonesian) 2:

Konversi hutan tropis dengan sistem pertanian dan agroforestry telah terjadi pada tingkat tinggi. Permasalahan tersebut telah ditemukan dekade terakhir, khususnya di bidang hutan hujan di Asia Tenggara dengan rendah sampai tingkat menengah. Kegiatan ini perubahan tutupan hutan mencakup pemanenan rotan, tebang pilih, dan sistem agroforestry di zona marjinal hutan (FWI / GFW 2002). Proses hilangnya pohon dewasa yang disebabkan oleh praktek-praktek pengelolaan hutan dapat berubah secara signifikan iklim mikro hutan (Childs dan flint 1987). Selain itu, juga memiliki dampak serius pada keanekaragaman spesies dan di sisi lain dapat menimbulkan efek yang nyata pada penyimpanan karbon.
Terutama, karbon disimpan dalam bentuk biomassa dan bahan organik tanah, dengan kolam renang di atas dan di bawah tanah. Selain itu, sebagian dari studi yang relevan melaporkan bahwa konversi hutan tropis mempengaruhi anggaran C dalam ekosistem darat. Namun, sebagian besar penelitian hanya terfokus pada karbon dari komponen di atas tanah. Namun, data perubahan dalam produksi di bawah tanah karena konversi lahan masih jarang.